Pendapatan 2008 Excelcomindo Diprediksi Naik 45 Persen
Jakarta, Probisnis RM – PT Excelcomindo Pratama (XL) memprediksi pendapatannya tahun 2008 tumbuh sebesar 40-45 persen dari tahun sebelumnya. Namun pihak XL belum memastikan secara resmi karena belum ada laporan resmi.
“Kita dapat umumkan secara resmi setelah rapat pemegang saham tanggal 27 Februari nanti. Tapi saya perkirakan masih dilevel itu,” ungkap Dirut XL Hasnul Suhaimi di sela peresmian graha XL di Bangka Belitung, Jumat (6/2). Menurutnya, kisaran pendapatan tersebut lebih baik dari tahun 2007 yang mencapai 35 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Hasnul juga menuturkan saat ini operator terbesar ketiga ini menyiapkan belanja modal 700 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,4 triliun.
“Evaluasinya tetap bertahap per tiga bulan, hanya saja pencairan dananya lebih bergantung pada besarnya penetrasi pelanggan. Apabila penetrasinya tidak bertambah, pengembangan infrastrukturnya ditahan. Namun jika bertambah akan ditambah sesuai pertumbuhan. Semuanya tergantung kondisi di lapangan,” kata Hasnul.
Bahkan, pendapatan saham di tahun 2008 pun diprediksi akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun 2007 lalu, XL mencapai sembilan persen sedangkan tahun 2008 diprediksi tumbuh 16-17 persen.
Disinggung soal menara, bekas direktur Indosat ini mengumumkan pembatalan tender menara sebanyak tujuh ribu unit. Alasannya, hingga batas waktu tertentu, XL tidak menemukan calon pemenang tender.
“Tender menara dibatalkan, kami ingin fokus dulu di bisnis utama. Kondisi ekonomi yang tak stabil tidak memungkinkan kami dan calon pemenang untuk win-win. Pada saatnya nanti bila situasinya mulai kondusif, kami akan menggelar tender lagi,” katanya.
Hasnul menilai tahun ini perang tarif tidak sehebat tahun lalu, meski demikian pihaknya tetap meluncurkan program-program promo tarif dalam upaya mengakuisisi pelanggan baru.
Sementara, untuk wilayah Sumatera, promosi tarif yang ditawarkan lebih menarik, yakni 50 persen lebih murah dari tarif di wilayah lain. Pihaknya mentargetkan pelanggan tahun ini mencapai 29-30 juta orang. *DIN
0 komentar:
Posting Komentar