BTEL Menaikkan Harga Jual Menara 20%
Jakarta, Kontan – Perusahaan telekomunikasi Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), menaikkan harga tawaran penjualan 543 unit menara miliknya. Operator telepon merek Esia itu mengerek harga tawarannya hingga 20%.
Jakarta, Kontan – Perusahaan telekomunikasi Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), menaikkan harga tawaran penjualan 543 unit menara miliknya. Operator telepon merek Esia itu mengerek harga tawarannya hingga 20%.
Awalnya, BTEL menawarkan ratusan unit menara tersebut seharga sekitar Rp 380 miliar. Kini, target harga tersebut berubah. “Kami menargetkan akan ada tambahan harga tidak kurang dari 20%,” kata M. Danny Buldiansyah, Deputi Presiden Direktur BTEL, akhir pekan lalu.
Hingga kini, BTEL masih menego permintaannya kepada tiga peminat menara. Jika mereka setuju, BTEL bisa mendapatkan dana sekitar Rp 456 miliar dari hasil jualan menara tersebut.
Semula, ada enam perusahaan yang berminat membeli menara BTEL. Mereka adalah PT Solusi Tunas Pratama, PT Tower Bersama, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Retower, PT Padi Marketel, dan PT Power Telecom (Powertel).
Sejauh ini, tinggal tiga pelamar yang lolos seleksi. Sayang, Danny enggan menyebutkan tiga kandidat kuat pembeli menara BTEL itu.
Bakrie Telecom berniat mengumumkan pemenang tender akhir Februari 2009. Pengumuman tersebut muncul dari rencana semula, yakni awal Februari 2009.
Salah satu alasan penundaan tersebut, BTEL meminta banderol baru harga menara. “Semua tawaran harga yang masuk sudah di atas harga dasar kami” kata Danny.
BTEL Menargetkan semua proses tender akan selesai pada akhir bulan ini dan telah mengantongi satu perusahaan yang menjadi pemenang tender dengan penawaran harga tertinggi. “Kami akan melihat dulu sampai mana batas kemampuan tiga perusahaan ini untuk memberikan harga yang tertinggi sampai minggu depan,” ujar Danny.
BTEL akan memakai duit hasil penjualan menara itu untuk menambah dana belanja modal atau capital expenditture (capex) 2009. BTEL tahun ini berniat menambah 1.000 base transceiver station (BTS) dan memperluas jaringan telepon mereka di Jambi dan Lombok. “Sehingga, jumlah total BTS yang BTEL miliki akan berjumlah 3.800 buah pada tahun ini,” katanya. *Rizki Caturini
0 komentar:
Posting Komentar