04 Maret 2009 BRI SIAPKAN 5.000 HOTSPOT

Telkom Garap Proyek TI 2.000 BPR

Jakarta, Investor Daily – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan menggarap layanan teknologi informasi (TI) dan layanan mobile sebanyak 2.000 Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Telkom akan menggarap proyek fasilitas TI dan software BPR melalui anak usahanya, PT Sigma Cipta Caraka. Sedangkan layanan telekomunikasi dan mobile banking di BPR akan dikerjakan sendiri oleh Telkom.

“Sebagai tahap awal, induk usaha kami, Telkom, akan meluncurkan proyek ini di beberapa BPR terlebih dulu, Kamis (5/3) besok,” kata Direktur Utama PT Sigma Cipta Caraka Djarot Subiantoro kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (3/3).

Dia mengatakan, dalam proyek tersebut, Sigma menyediakan sistem TI dan software bagi BPR. “Kita siapkan sistemnya dan software, serta aplikasi-aplikasinya,” sambung Djarot.

Dengan adanya layanan itu, diharapkan sistem layanan TI BPR akan terintegrasi dengan Bank Indonesia (BI). Software BPR nantinya dapat melakukan transfer data secara otomatis ke Laporan Bulan BI serta memberikan kepuasan layanan kepada nasabah.

Djarot mengatakan, layanan ini akan mengubah pola layanan BPR menjadi lebih modern, tersentralisasi, online, dan realtime untuk transaksi perbankannya.

Sedangkan Telkom akan menyediakan fasilitas telekomunikasi dan mobile banking. “Jadi nantinya BPR bisa memiliki fasilitas pesan pendek (sms banking), automatic teller machine (ATM), dan internet banking. Jadi, terintegrasi,” tambah Djarot.

Kendati demikian, Djarot belum dapat memastikan berapa investasi yang akan dibenamkan dalam proyek itu dan berapa BPR yang dapat terlayani dalam waktu dekat. “Proyek ini akan memperkuat pangsa pasar kita dulu, jadi belum dapat diprediksi dampaknya bagi revenue,” kata Djarot lagi.

Proyek ini juga merupakan langkah strategis perusahaan untuk membidik dan memperluas pangsa pasar layanan TI ke segmen usaha kecil dan menengah (UKM). “Selama ini kami banyak fokus ke pelanggan korporat, namun melalui proyek ini, perusahaan masuk ke segmen yang tahan banting ini,” kata Djarot. Dia memaparkan, kelebihan segmen ini pembayaran tagihan lebih lancar dan tidak tergantung kepada belanja modal (capital expenditure/capex) melainkan kepada modal kerja (operational expenditure/opex).

Namun, melalui proyek ini Sigma optimistis bakal meraih pasar hingga 50% dari belanja TI perbankan. Sebelumnya, Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) memperkirakan belanja TI setiap bank rata-rata US$15-35 juta selama 2008.

Sejak awal Sigma mengkhususkan diri pada sektor keuangan dan perbankan. Melalui Telkom, Sigma masuk ke bank-bank milik negara melalui Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).

Sigma mengandalkan empat produk layanan perbankan, yaitu delivery channel (phone banking system, internet banking system, sms banking system, alert engine), supporting system (data cleansing, loan origination, signature verification, web branch, consumer asset purchase), management information system (management top view, enterprise application integration), dan integrated transaction system

Teras BRI
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan membangun sekitar 5.000 hotspot diseluruh Indonesia. Rencananya, kehadiran hotspot itu untuk melengkapi layanan mobile banking ribuan Teras BRI. Teras BRI merupakan model gerai BRI teranyar yang akan dihadirkan di semua pasar basah di seluruh Indonesia. “Rencananya, Teras BRI akan dilengkapi dengan layanan TI yang terintegrasi dengan pembukuan pusat,” kata Direktur Jaringan BRI Suprajarto.

Dia mengatakan, kendati Teras BRI akan hadir di pasar-pasar tradisional namun konsep layanan mobile banking tetap akan diterapkan. “Semua transaksi langsung tercatat sebab disentralisasi. Nantinya, petugas BRI akan menggunakan Electronic Data Capture (EDC) ke nasabah dan online,” tandas dia.

Dia mengatakan, nasabah juga dapat menggunakan layanan internet tanpa kabel (wireless) sebab di sekitar Teras BRI dan pasar akan dijelajahi oleh layanan hotspot. (rav)

0 komentar: