03 Maret 2009 Mobile-8 Tidak Catatkan Swap Lehman Brothers

Jakarta, Investor Daily – Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyatakan, PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) tidak mencatatkan transaksi swap dengan Lehman Brothers Special Financing (LBSF) dalam laporan keuangan audit per 30 Juni 2008. Transaksi tersebut hanya dicatat dalam penjelasan laporan keuangan oleh auditor independen.

Kepala Biro pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK Sarjito mengatakan, akuntan publik perseroan sebenarnya tidak mau memisahkan pencatatan transaksi swap LBSF. Namun, pemisahan itu diminta manajemen perseroan dan hanya diberikan penjelasan oleh akuntan publik.

Untuk itu, otoritas pasar modal dapat menjatuhkan sanksi administratif atas kasus tersebut. “Ya bisa sanksi administratif, tapi masih banyak yang harus dibicarakan di komite penetapan sanksi,” kata dia di Jakarta, Senin (2/3). Namun, Sarjito tidak menjelaskan pihak-pihak yang akan dikenai sanksi tersebut.

Dalam pembuatan laporan keuangan audit per 30 Juli 2008, Mobile-8 menunjuk Kanaka Puradiredja-Suhartono sebagai akuntan publiknya. Dalam penjelasannya, Suhartono mengatakan, perseroan tidak mencatatkan posisi mark to market (MTM) transaksi swap dalam rangka mengelola risiko pergerakan tingkat bunga dalam LBSF seniali US$24,76 juta atau Rp228,49 miliar.

Posisi swap pada 24 September 2008 sebesar US$5,83 juta atau setara Rp53,79 miliar. Itu belum termasuk tagihan penyelesaian periode 3 Maret 2008 sampai 2 September 2008 senilai US$2,04 juta atau Rp18,88 miliar.

Manajemen tidak mencatatkan transaksi itu dengan alasan adanya permintaan pailit Lehman Brothers Holding Inc akan memengaruhi LBSF. Dengan demikian, terjadi ketidakpastian atas transaksi itu, termasuk jumlah kewajiban yang harus diselesaikan.

“Seharusnya jumlah MTM tersebut diakui agar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,” kata Suhartono dalam penjelasan laporan keuangan Mobile-8 per 30 Juni 2008.

Jika kerugian tersebut diakui, aset dan manfaat pajak tangguhan per 30 Juni 2008 bertambah sebesar Rp68,54 miliar. Sedangkan kewajiban bertambah Rp228,49 miliar dan saldo labanya defisit, sehingga rugi bersih perseroan bertambah Rp159,94 miliar. (fei)

0 komentar: