29 Juli 2009 26 Agustus, Service Centre BlackBerry Hadir di Tiga Kota

Surabaya, Investor Daily (28/07/2009) – Research In Motion (RIM) akan membuka service center pada 26 Agustus 2009 secara serentak di tiga kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Tiga kota besar ini sengaja dipilih karena dinilai memiliki potensi pasar yang tinggi daripada kota-kota besar lain di Indonesia.

“Apalagi, permintaan BlackBerry di ketiga kota itu makin tumbuh pascalarangan pemerintah,” kata Ketua Komunitas Indosat BlackBerry Jawa Timur, Bali, dan Nustra, Joegianto di Surabaya, akhir pekan lalu.

Menurut dia, RIM saat ini sedang dalam proses mempersiapkan pembukanaan fasilitas reparasi resmi tersebut. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah melakukan training tenaga kerja.

Joegianto juga menegaskan, produk BlackBerry yang sudah dipasarkan secara internal di Indonesia tidak dilarang oleh pemerintah. “Pemerintah hanya melarang produk baru yang akan masuk di Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh mengakui, pihaknya memberikan toleransi kepada RIM selaku produsen BlackBerry untuk mengupayakan layanan purnajual (service center) hingga 26 Agustus.

“Kalau lewat batas waktu itu, ya setop. Kami beri toleransi, karena membuat service center memang membutuhkan waktu,” kata Nuh setelah berbicara pada pengajian ibu-ibu majelis taklim se-Surabaya untuk menyongsong Ramadhan 1430 H di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Sabtu (25/7, seprti dikutip Antara.

Menurut mantan rektor ITS Surabaya itu, Permen No. 29/2008 sudah mengatur bahwa setiap produk telematika harus mendapatkan sertifikasi. “Syarat sertifikasi adalah adanya jaminan untuk membuka layanan purnajual (service center) di Indonesia, sebab kalau tidak ada, lalu BlackBerry yang rusak itu harus diperbaiki di negara lain. Itu nggak benar,” kata Nuh.

Kepala Indosat untuk wilayah Jawa Timur, Bali, Busa Tenggara Mohammada Syamsulhadi Sucahyo mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih tetap memasarkan produk BlackBerry. “Dengan adanya larangan ini, justru banyak konsumen yang penasaran. Ini berdampak positif pada penjualan kami,” kata Sucahyo.

Bahkan, kata dia, larangan pemerintah tersebut semakin meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut. Hal ini berakibat, pihaknya kesulitan memenuhi pasokan BlackBerry untuk memenuhi keinginan pasar.

Ia melanjutkan, RIM akan mengeluarkan produk khsusuk untuk kalangan menengah ke bawah, yakni BlackBerry yang berharga sekitar Rp2,8 juta per unit. (zal)

0 komentar: