29 Juli 2009 Ekspansi Telkom ke Iran makin tak menentu

Oleh Rudi Ariffianto
Bisnis Indonesia

Jakarta: Rencana PT Telkom menggarap pasar telekomunikasi Iran melalui Telecommunication Company of Iran (TCI) semakin tak menentu mengingat kondisi politik negeri itu.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldi Firmansyah mengakui pihaknya belum membatalkan rencana itu.

“Namun kemungkinannya semakin kecil,” katanya di sela-sela Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kemarin.

Menurut dia, Telkom melakukan penilaian terhadap TCI dalam berbagai aspek. Secara komersial, tuturnya, TCI sebenarnya termasuk perusahaan yang bagus dan berprospek untuk akuisisi perusahaan.

“Tapi belum tentu kita ke sana. Iran sendiri termasuk sebagai negara dalam daftar OFAC [Office of Foreign Assets Control] Amerika Serikat,” tuturnya.

OFAC merupakan lembaga di AS yang mengatur dan mendorong pemberian sanksi perdagangan dan ekonomi kepada suatu negera, organisasi, dan juga individu, yang dianggap akan mengganggu kepentingan AS. Sejauh ini terdapat tujuh negera yang masih belum terhapus dalam daftar OFAC, termasuk Iran.

Rencana akuisisi TCI sendiri merupakan salah satu isi paket kerja sama yang direncanakan oleh Indonesia-Iran dengan perkiraan nilai US$500 juta. Kerja sama lainnya dari kedua negara itu adalah pembangunan pabrik pupuk di Iran senilai US$700 juta dan pembangunan kilang di Bojonegara, Banten senilai US$4,7 miliar, yang belum satu pun proyek terealiasasi.

Berdasarkan catatan Bisnis, semula Telkom membentuk konsorsium dengan yayaran dari Iran untuk membeli 51% saham yang akan dilepas pemerintah Iran.

Melalui konsorsium ini, Telkom mengincar minimal 25% saham TCI yang pendanaannya direncanakan diperoleh dari pinjaman dalam negeri.

Dalam kesempatan yang sama Rinaldi mengatakan rencana akuisisi perusahaan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dalam negeri oleh perseroan akan dilakukan pada kuartal keempat tahun ini. Menurut dia, nilai akuisisi dari perusahaan yang tidak disebut namanya itu maksimum sebesar Rp500 miliar.

“Nilai akuisisinya mungkin disekitar Rp500 miliar, dan itu rasanya sudah angka maksimum,” katanya. “Untuk pendanaan akan diambil dari cash flow internal.”

Menurut dia, akuisisi itu ditujukan untuk meningkatkan layanan, termasuk perluasan cakupan pelanggan produk dan jasa perusahaan. Telkom mengalokasikan belanja modal sekitar US$1,2 miliar tahun ini, di antaranya untuk ekspansi baru.

Sebelumnya, Telkom melalui anak perusahaan, PT Multimedia Nusantara (Metra), telah mengakuiisi 49% saham Infomedia Nusantara. Nilai akuisisi anak perusahaan PT Elnusa Tbk itu mencapai Rp598 miliar yang penyelesaian transaksinya diharapkan terjadi pada akhir Agustus 2009.

0 komentar: