21 Juli 2009 Telkom bayar utang US$100 juta

Kinerja triwulan II diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan triwulan I

Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana membayar utang dolar yang jatuh tempo tahun ini berkisar US$100 juta melalui pinjaman bank yang berdenominasi rupiah.

Tahun ini, total utang perseroan mencapai Rp18 triliun termasuk juga carry over dari tahun lalu. Dana tersebut dipergunakan untuk membayar kembali utang (refinancing) dan belanja modal.

“Kami perkirakan utang perseroan berkisar US$100 juta dan akan kami bayar dengan mata uang rupiah pada tahun ini. Total utang kami pada tahun ini akan mencapai Rp18 triliun,” ujar Presiden Direktur Telkom Rinaldi Firmansyah, kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Menurut dia, langkah refinancing dengan rupiah itu terkait dengan rencanan perseroan mengurangi risiko rugi kurs dan dana yang akan dipergunakan sebagian akan diperoleh melalui utang baru.

Laba turun
Penggunaan mata uang dolar telah menyebabkan laba bersih triwulan I/2009 Telkom anjlok 23% menjadi Rp2,45 triliun dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp3,20 triliun.

Penurunan perolehan laba bersih disebabkan oleh peningkatan rugi kurs hingga 364% pada triwulan I/2009 dibandingkan dengan triwulan I/2008.

Padahal, tutur Rinaldi, perusahaan sudah mengurangi jumlah utangnya dalam denominasi dolar AS.

Analis saham OSK Research Sdn Bhd Jeffrey Tan mengatakan anjloknya kinerja keuangan triwulan I/2009 akibat depresiasi rupiah, tetapi kinerja pada triwulan II/2009 diyakini akan membaik ditopang oleh euphoria pemilu.

“Tekanan persaingan harga dan membaiknya kinerja operasional akan mendorong kinerja keuangan pada triwulan II/2009 membaik,” katanya.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi Telkom pada triwulan I/2009 juga menurun sebesar 8,2% menjadi Rp8,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,3 triliun.

Pendapatan bersih Telkom pada laporan keuangan kuartal I/2009 mencapai Rp2,5 triliun atau turun 23,4% dari Rp3,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Rinaldi beberapa waktu lalu mengatakan perseroan telah mencairkan pinjaman senilai Rp9 triliun pada bulan depan guna memenuhi belanja modal perseroan senilai US$2,1 miliar.

Telkom mengalokasikan 40% dari belanja modal (capital expenditure/capex) digunakan untuk infrastruktur teknologi informasi khususnya jasa satelit.

Sekitar 35%, lanjutnya, akan digunakan untuk akses broadband, jaringan data komunikasi, aplikasi teknologi informasi, dan layanan baru. (sylviana.praviata@bisnis.co.id)

0 komentar: