27 Juli 2009 Telkom dan Indosat Tinggalkan Bursa Amerika

Jakarta, Koran Tempo – Dua perusahaan telekomunikasi nasional berencana mundur dari bursa saham Amerika Serikat akibat peraturan yang merepotkan dan biayanya yang besar. Salah satu perusahaan yang telah berencana keluar adalah PT Indosat Tbk. Bekas perusahaan milik negara ini terdaftar di bursa efek New York.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil membenarkan informasi bahwa Indosat tengah mengkaji rencana delisting dari New York. “Sebenarnya, kalau mau dapat efek internasional, (terdaftar di bursa) London saja,” kata Sofyan di kantornya Jumat lalu. Pemerintah masih memiliki 14,2 persen saham di Indosat.

Dia melanjutkan, investor saat ini bisa membeli saham bursa mana pun di seluruh dunia sehingga lokasi penjualan saham sudah tidak penting lagi. Selain Indosat, perusahaan telekomunikasi milik negara, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, diminta mengkaji kemungkinan keluar dari bursa New York dengan alasan serupa.

Sumber Tempo di pemerintah mengatakan Kementerian BUMN sudah meminta Telkom mempelajari kemungkinan delisting. Sebab, peraturan di bursa utama dunia itu sangat merepotkan sehingga mengganjal rencana aksi korporasi perseroan untuk melakukan ekspansi usaha.

“Ada beberapa aksi korporasi yang terganjal oleh peraturan di sana,” kata sumber itu.

Telkom sebelumnya berencana mengakuisisi perusahan telekomunikasi milik pemerintah Iran pada tahun ini. Telkom menilai Iran merupakan pasar yang potensial karena memiliki jumlah penduduk sekitar 75 juta orang dengan pendapatan per kapita sekitar US$10 ribu.

Perusahaan yang diincar sudah memiliki pelanggan cukup banyak dan menguasai 70 persen pangsa pasar pemakai telepon seluler di Iran. Di negeri Mullah, pengguna seluler mencapai 30-35 juta orang. Namun, rencana akuisisi itu tak bisa direalisasi karena Iran merupakan seteru utama Amerika Serikat. ●EKO NOPIANSYAH

0 komentar: