27 Agustus 2009 Mobile-8 akan terbitkan saham baru

Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Mobile-8 Telecom Tbk berencana menerbitkan saham baru dalam rangka pengalihan utang menjadi ekuitas (debt-to-equity swap) sekitar Rp300 miliar pada akhir Oktober 2009.

Menurut Direktur Utama Mobile-8 Merza Fachys, nilai pengalihan utang usaha terhadap vendor dan pihak-pihak lain tersebut berkisar Rp300 miliar.

“Namun, tentu saja, itu merupakan nilai yang kami harapkan ditukar menjadi saham. Saat ini, kami sedang bicara langsung dengan pihak kreditur nonbank dan pemegang obligasi agar mengalihkan utangnya menjadi saham. Jadi, bergantung minat kreditur,” ujar Merza kepada Bisnis, kemarin.

Pada 30 September 2009, perseroan akan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) atas penerbitan efek bersifat ekuitas tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu. Penerbitan saham baru itu direncanakan dilaksanakan pada akhir Oktober.

“Nilainya per saham akan ditentukan berdasarkan Peraturan Bursa Efek Indonesia, yaitu harga rata-rata 25 hari terakhir setelah RUPS digelar,” kata Merza.

Langkah tersebut, kata Merza, guna memenuhi kewajiban perseroan dalam meraih laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earnings before interset, tax, depreciation, amortization/EBITDA) positif pada kuartal I/2010.

Apabila Mobile-8 mampu menjaga EBITDA positif, perusahaan telekomunikasi itu tidak perlu melaksanakan injeksi modal.

“Kami berharap dengan adanya konversi utang menjadi saham itu, rasio utang terhadap ekuitas membaik, sehingga diharapkan ke depan EBITDA perseroan menjadi positif,” katanya.

Restrukturisasi
Poin itu merupakan salah satu keputusan rapat umum pemegang obligasi pada 29 Juni 2009, di mana Mobile-8 mencapai lima langkah restrukturisasi atas obligasi berdenominasi rupiah senilai Rp675 miliar.

Keempat langkah lainnya, yaitu, pertama, perpanjangan jatuh tempo surat utang dari 15 Maret 2012 menjadi 15 Maret 2017. Kedua, pemangkasan tingkat bunga obligasi menjadi 5% pada 2009-2011, 8% pada 2012-2014, dan 18% pada 2015-2017. obligasi rupiah itu semula memberikan bunga 12,375% per tahun.

Ketiga, pembayaran denda Rp1 miliar karena keterlambatan pelunasan bunga. Mobile-8 akan melunasi bunga tertunggak melalui 4 kali angsuran pada 31 Juli, September, Desember, dan Maret 2010.

Keempat, perseroan wajib menyediakan dana cadangan (sinking fund) yang disetor pada 31 Agustus 2009 dan 15 September 2009. Apabila sinking fund itu terpakai saat belum jatuh tempo obligasi, perseroan wajib menambah dana itu.

Adapun, perseroan juga masih menyelesaikan gugatan oleh wali amanat obligasi berdenominasi dolar senilai US$100 juta, yaitu DB Trustees.

0 komentar: