28 Agustus 2009 Operator Pertajam Program Bundling

Oleh Encep Saepudin

Jakarta, Investor Daily – Operator seluler gencar menggelar program bundling dengan handset yang dilengkapi fitur internet dan Facebook. Operator percaya, teknik pemasaran ini mampu menjaring pelanggan loyal dan meningkatkan revenue (pendapatan) perusahaan.

Demikian disampaikan Vice President Jabodetabek Region PT Excelcomindo Pratama Tbk (EP) Dedi Sirath, Director of Corporate Service PT Bakrie Telecom Tbk Rachmat Djunaidi, dan Division Head Public Relation PT Indosat Tbk Adita Irawati di Jakarta, kemarin.

Menurut Dedi, program bundling dengan handset yang memiliki fitur internet dan Facebook terbilang sukses. Contohnya, bundling XL dengan ponsel Nexian-Berry mampu menjual sebanyak 180 ribu unit dengan jumlah aktivasi sampai 80%. Jumlah tersebut terus bertambah bila meraka segera mengaktifkannya. “Yang belum aktif itu, handset-nya masih dalam kardus,” kata Dedi.

Pelanggan yang sudah memiliki handset tersebut diyakini tipis kemungkinannya untuk mengganti dengan nomor dari operator lain. Pasalnya, XL telah ‘mengingat’ pelanggan dengan berbagai program. Program ini disertai dengan sejumlah program promosi XL Rame alias murah meriah. Dalam program ini ditawarkan sejumlah kuis berhadiah, wisata murah, dan potongan harga disejumlah merchant seperti hotel, tumah makan, optik, dan sebagainya.

Ke depan, ujar Dedi, program penjualan paket starter pack dengan handset makin digencarkan dengan menyasar pelanggan kelas menengah. Untuk vendor, pihaknya hingga kini masih terbuka dengan vendor mana pun untuk menjalin kerja sama.

Penjualan melalui bundling memang harus merogoh dana perusahaan untuk menyubsisi pelanggan. “Jangan tanya angkanya, ya. Rahasia perusahaan, dong. Yang jelas, kalau ponselnya makin laku, angka subsidinya makin kecil,” kata Dedi.

Tapi, subsidi penjualan segera tertutupi karena loyalitas pelanggan dengan penjualan cara ini relatif baik. Sama seperti angka aktivasinya, persentase loyalitasnya pun sekitar 80%. Maksudnya, bila 180 ribu nomor dilepas, sekitar 80% tetap melanjutkan penggunaan nomor tersebut.

Sementara itu, Rachmat Djunaidi dari Bakrie Telecom mengakui, segmen yang dibidik dari program bundling yaitu menengah ke bawah. Program ini juga belum diagendakan untuk dihentikan. “Yang ada, justru kami akan terus berjualan dengan cara bundling,” kata dia.

Menyimak kebijakan perusahaan, handset yang dipilih memang tidak lepas dari kelengkapan fitur internet dan facebook, selain fitur standar SMS dan voice. Kelengkapan fitur bisa disimak dari penawaran Esia Hidayah Syiar, yang pelanggan Esia bisa mendapatkan menu islami dan Facebook dalam satu genggaman.

Untuk vendor, Bakrie Telecom tidak fanatik dengan satu merek tertentu. Hingga kini, vendor yang mau menjajakan bisnis bersama masih terbuka.

Sedangkan Adita mengakui, strategi bundling kembali marak, terutama untuk handset kelas medium yang dilengkapi fitur data internet dan Facebook. Strategi ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk menyeleksi pelanggan loyalis dan keinginan menaikkan pendapatan.

“Memang belakangan ini bundling jadi tren lagi. Dan kami pun harus menyimak tren tersebut,” kata dia.

Untuk sekarang, Indosat masih menggandeng Nexian untuk handset sekelas smartphone dengan harga terjangkau. Kemitraan ini tidak menutup vendor lain untuk bergabung bersama Indosat.

0 komentar: