25 Agustus 2009 ‘Satelit Indostar II akan diusir’

Depkominfo panggil MCI hari ini

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta: Pemerintah dan regulator akan mengusir satelit Protostar II/Indostar II dari slot Indonesia yang sekarang digunakan jika satelit tersebut terbukti milik Protostar Ltd., bukan PT Media Citra Indostar (MCI) seperti yang selama ini diklaim.

Heru sutadi, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), mengatakan pihaknya terus memantau masalah satelit yang tadinya hanya bernama Protostar ini, siapakah pemilik sesungguhnya, apakah milik MCI atau murni Protostar Ltd.

“Kalau murni milik Protostar, ya tidak seharusnya mereka ada di slot orbit Indonesia. Ibaratnya ada truk besar milik orang lain parkir di halaman rumah kita begitu saja, pasti diusir,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Dia menjelaskan pihaknya masih mengkaji dan terus menelusuri kepemilikan satelit tersebut, apalagi kini Protostar berniat menjual satelit tersebut kepada pihak lain. Satelit Protostar II atau Indostar II kini menggunakan orbit dan frekuensi Indonesia.

Pemerintah akan memanggil PT Media Citra Indostar (MCI) terkait dengan rencana penjualan satelit Protostar II/Indostar II oleh Protostar Ltd, hari ini (25 Agustus).

MCI merupakan salah satu pengguna satelit tersebut, yaitu pada S-Band yang diberi nama satelit Indostar II. Satelit tersebut digunakan untuk layanan broadcasting Indovision.

Sebenarnya Departemen Komunikasi dan Informatika telah memanggil MCI kemarin, tetapi perusahaan tersebut tidak hadir.

Direktur Kelembagaan Internasional Depkominfo Ikhsan Baidirus mengatakan pihaknya masih mempelajari dan mengklarifikasi soal penjualan satelit Protostar ke pihak MCI.

“Pemerintah belum mengetahui persoalan yang sebenarnya. Kami akan meminta keterangan kepada pihak MCI perihal informasi seputar benkrupsi Protostar. Depkominfo akan mempelajarinya, termasuk dampaknya bagi pihak-pihak terkait terutama terhadap MCI dan bisnisnya,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Menkominfo Mohammad Nuh menolak untuk berkomentar seputar persoalan satelit tersebut disinyalir mengancam slot milik Indonesia.

Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (Assi) Tonda Priyanto mengungkapkan pihaknya berharap satelit Protostar II/Indostar II yang menduduki slot orbit Indonesia (107,7° BT) dibeli oleh perusahaan dalam negeri.

Adapun, Sekjen Assi Eddy Setiawan mengungkapkan masalah penjualan satelit Protostar sebaiknya diserahkan kepada mekanisme bisnis.

Di Indonesia, perusahaan yang menjadi operator satelit selain MCI adalah PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Selain operator satelit, terdapat juga perusahaan reseller jasa satelit untuk VSAT (very small appertuer transponder) dan jaringan teknologi informasi seperti PT Citra Sari Makmur, PT Aplikanusa Lintasarta, dan PT AJN Solusindo.

Tidak diminati
VP Publik and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan pihaknya tidak berminat membeli satelit Protostar II/Indostar II, karena sedang berkonsentrasi pada peluncuran satelit Telkom-3.

Hal senada juga diungkapkan Chief Marketing Officer Indosat Guntur S. Siboro bahwa belum ada rencana perseroan untuk membeli satelit Protostar II/Indostar II, apalagi pekan depan sudah akan diluncurkan satelit Palapa D.

Dalam siaran pers di website resminya, Protostar mengungkapkan Pengadilan Amerika Serikat memberikan batas waktu hingga 17 September 2009 bagi pihak yang tertarik memiliki aset perusahaan tersebut setelah terbelit persoalan keuangan.

Protostar adalah perusahaan yang berdiri pada 2005 dengan kepemilikan dua satelit, yakni satelit ProtoStar I dan Protostar II. Protostar II diluncurkan pada 16 Mei 2009 dan operasional pada 17 Juni 2009.

Satelit ini memberikan layanan kepada PT Media Citra IndoStar (MCI) dan PT MNC Skyvision. (ARIF PITOYO) (fita.indah@bisnis.co.id)

0 komentar: