08 September 2009 ANZ Panin Kucuri Telkomsel Rp 1 T

Oleh Fathiya Dahrul dan Efendi

Jakarta, Investor Daily – PT ANZ Panin Bank mengucurkan kredit Rp1 triliun untuk PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Dana pinjaman itu akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis Telkomsel di Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) ANZ Panin Joseph Abraham mengatakan, fasilitas kredit yang diberikan berjangka waktu lima waktu.

“Kerja sama kami dengan Telkomsel ini berdasarkan potensi industri telekomunikasi yang cukup besar di Indonesia, sehingga kami siapkan fasilitas pinjaman Rp 1 triliun untuk jangka waktu lima tahun,” kata Joseph dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (7/9).

Menurut dia, pinjaman untuk Telkomsel merupakan tonggak penting bagi bank untuk memasuki pasar telekomunikasi. Pihaknya meyakini kondisi Telkomsel sebagai debitor baru, karena selama bertahun-tahun, perseroan mencatat kinerja keuangan yang cukup bagus.

Hingga Maret 2009, total aset ANZ Panin mencapai 503 miliar dolar Austrlia. Bank tersebut baru-baru ini juga membli aset-aset Royal Bank of Scotland (RBS) di Asia.

Akuisisi oleh ANZ tersebut dilakukan terhadap bisnis RBS di Asia senilai US$550 juta. Sedangkan khusus di Indonesia, akuisisi dilakukan melalui ANZ Panin.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengaku, pinjaman dari ANZ Panin akan digunakan untuk ekspansi bisnis di Indonesia. Meski dalam kondisi krisis, perseroan masih terus mencari pinjamanan untuk tetap terus berekspansi.

“Telkomsel merupakan operator seluler keenam terbesar di dunia, dengan lebih dari 78 juta pelanggan atau naik 12 juta pelanggan pada semester pertama 2009,” jelas dia.

Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh PT Telkom sebanyak 65% dan SingTel 35%. Sekitar 50% pengguna seluler di Indonesia merupakan pelanggan Telkomsel yang mencakup lebih dari 95% populasi Indonesia.

Guna mendukung kebutuhan modal kerja Telkomsel, beberapa bank nasional juga telah terlibat dalam pembiayaan serta club deal, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

BNI menyediakan sedikitnya dana sebesar Rp2 triliun, begitu pula dengan BRI dan Bank Mandiri. Sedangkan BCA sebelumnya mengaku memfasilitasi pendanaan untuk Telkomsel sekitar Rp1 triliun.

Kiprah ANZ
Selama 2008, bisnis kreidt korporasi yang digarap ANZ Panin berhasil menambah jumlah klien sebesar 20% dari posisi 2007. Pendapatan korporasi dan kelembagaan naik sebesar 11%. Sedangkan kontribusi dari klien strategis dengan penghasilan di atas Aus$ 1 juta turun melesat di atas 300% dari tahun 2008.

Beberapa transaksi yang berhasil dilakukan perseroan pada periode itu adalah pertama, sebagai partisipasi utama dalam kredit sindikasi untuk Adaro Indonesia sebesar US$750 juta dan MLA US$80 juta.

Kedua, beragam fasilitas kredit untuk PT Bayan Resources Tbk sebesar US$130 juta, termasuk kredit, sewa guna, multi option trade finance, dan produk valuta asing.

Ketiga, kredit sebesar Rp250 miliar dan US$11,7 juta untuk PT Excelcomindo. Keempat, fasilitas kredit dan valuta asing sebesar Rp250 miliar untuk Delta Dunia Textile. Kelima, fasilitas kredit dan trade finance sebesar US$40 juta serta modal kerja Rp250 miliar untuk Delta Merlin Sandang Textile yang merupakan anak usaha Duniatex Group.

Tahun ini, menajeman ANZ Panin fokus untuk merealisasikan lima target, yakni menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di atas 14%, menumbuhkan aktiva produktif hingga 73%, dan dana pihak ketiga (DPK) 65%, serta laba sebelum pajak 15% dari posisi akhir 2008.

0 komentar: