30 September 2009 Bantuan Dana GSMA ke Axis Jadi Polemik

Jakarta, Koran Jakarta (29/09/2009) – Bantuan yang diberikan GSMA kepada Axis dalam rangka program mobile money untuk masyarakat yang belum menikmati layanan perbankan menimbulkan polemik. GSMA adalah organisasi yang mewakili kepentingan industri telekomunikasi seluler di seluruh dunia. Tersebar di 219 negara, GSMA mempersatukan sekitar 800 operator seluler dunia serta lebih dari 200 perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi secara luas.

“Rasanya aneh organisasi sekaliber GSMA memberikan dana jutaan dolar AS ke operator seperti Axis tanpa ada sesuatu di baliknya. Axis harus transparan dengan tujuan dana bantuan tersebut,” tegas Direktur Kebijakan dan Perlindungan Konsumen Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala, Senin (28/9).

GSMA dengan pendanaan yang berasal dari Bill & Melinda Gates Foundation mengucurkan dana sebesar 12,5 juta dollar AS bagi empat operator untuk program mobile money. Keempat operator itu adalah Axis (Indonesia), Oi (Brasil), Roshan (Afganistan), dan Smart Communications (Filipina).

Menurut Kamilov, jika GSMA benar ingin menggalakkan mobile money, bantuan tentunya diberikan kepada operator yang telah memiliki layanan mobile banking atau dompet digital.

“Selain itu, GSMA bicara tentang membuat masyarakat terkoneksi dengan perbankan. Bicara tentang jangkauan, tentunya incumbent punya jaringan lebih mumpuni,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Axis Anita Avianty membantah jika bantuan yang diberikan oleh GSMA memiliki maksud terselubung. “Jauh sekali dari prasangka itu. Tidak ada hubungannya dengan perang tarif. Kami ini masih pemain baru, tidak mungkin langsung bisa mengacak-acak industri,” tutur dia. ■ dni/E-2

0 komentar: