12 September 2009 Proyeksi Bisnis

Satelit Palapa D Balik Modal 2016

Jakarta, Koran Jakarta (11/09/2009) – PT Indosat Tbk (Indosat) mengharapkan biaya investasi untuk membangun satelit Palapa D sebesar 220 juta dollar AS atau sekitar 2,2 triliun rupiah bisa kembali pada 2016 atau atau tujuh tahun setelah satelit itu diluncurkan pada 31 Agustus 2009.

“Kami harapkan investasinya dalam kurun waktu enam atau tujuh tahun sudah kembali,” ungkap Presiden Direktur/CEO Indosat Harry Sasongko, Kamis (10/9).

Satelit Palapa-D diluncurkan pada senin (31/8), pukul 17.28 wakut Xichang, China, guna menggantikan satelit pendahulu milik perusahaan tersebut, yakni satelit Palapa-C2.

Sateleit Palapa D diproduksi oleh Thales Alenia Space France (TAS-F) yang ditunjuk oleh Indosat sebagai mitra pengadaan.

Satelit yang menelan investasi 220 juta dollar AS tersebut digaransi akan beroperasi selama 15 tahun dan memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan Palapa-C2, yaitu 40 transponder yang terdiri dari 24 standar C-Band, 11 extended C-Band, serta 5 Ku-band, dengan jangkauan mencakup Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Australia.

Satelit tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung layanan Indosat seperti seluler, telepon tetap, dan data tetap. Layanan dari Satelit Palapa-D yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease untuk layanan broadcasting dan cellular backhaul sebagai basic service, VSAT service, DigiBouquet, dan Telecast Service.

“Hadirnya satelit ini akan meningkatkan produktivitas dari perseroan,” katanya.

Semester Dua
Harry mengungkapkan kinerja perseroan pada semester kedua nanti tidak akan jauh berbeda dengan semester pertama, yakni pendapatan hanya akan tumbuh sekitar dua persen.

“Naiknya sedikit ketimbang periode lalu. Soalnya kami sudah menghentikan penghangusan pelanggan,” jelasnya.

Menurutnya, sekarang Indosat sudah memiliki pelanggan yang benar-benar produktif, namun hal ini tidak otomatis meningkatkan pendapatan.

Dia berharap, seiring tidak adanya penghapusan nomor, akan terjadi pertambahan pelanggan pada akhir tahun nanti. “Sekarang ada 28 juta nomor, semoga akhir tahun bertambah,” katanya. ■ dni/E-7

0 komentar: