02 September 2009 Satelit Palapa D belum mengorbit

Oleh Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Indosat Tbk menyatakan satelit Palapa D tidak mengalami kegagalan orbit, tetapi hanya membutuhkan waktu 10 hari – 12 hari sebelum ditempatkan di lintasan geostationer.

Group Head Corporate Communication Indosat Adita Irawati menyanggah berita tersebut dan mengatakan bahwa setelah diluncurkan pada 31 Agustus, sinyal satelit Palapa D berhasil ditangkap oleh stasium bumi di Fucino Italia.

“Setelah dilakukan pengecekan fungsi dan parameternya, hal tersebut adalah bagian dari proses yang normal sebelum satelit dikonfigurasi secara penuh. Selanjutnya secara bertahap satelit akan ditempatkan di orbit geostasioner yang membutuhkan waktu 10 hari – 12 hari sejak hari peluncuran,” tuturnya.

Mengutip dari situs www.nasaspaceflight.com, satelit Palapa D diketahui gagal mengorbit setelah roket Chang Zheng-3B yang mengantarkan satelit itu gagal menempatkan mautannya di orbit yang sudah ditentukan.

Satelit yang diluncurkan dari pusat peluncuran satelit Xi Chang, Provinsi Sechuan tersebut gagal diorbitkan di slot 113º BT.

Peluncuran tersebut terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama dan kedua dari peluncuran satelit tersebut berhasil dilakukan, tetapi masalah terjadi pada tahap ketiga.

Kegagalan orbit suatu satelit selain membahayakan satelit itu sendiri juga membahayakan satelit lainnya yang sedang mengorbit karena bisa bertabrakan.

Setelit Palapa D merupakan pengganti Palapa C2 yang akan habis masa hidupnya pada pertengahan 2010. Satelit Palapa C2 sendiri diluncurkan pada Mei 1996 dengan masa hibup 14 tahun dan dibuat oleh Huge Spacecraft.

Pada awalnya, Palapa C2 direncanakan ditarik ke slot 150,5 º BT yang dulu memang masih dimiliki Indosat. Namun, setelah kasus hilangnya tiga slot satelit milik Indonesia (termasuk slot 150,5 º BT) yang akhirnya berhasil direbut lagi pada November 2007, pemerintah pun menyerahkan hak pengelolaan slot 150,5 º BT kepada konsorsium yang dipimpin Telkom.

Selain slot 150,5 º BT yang hilang, Indonesia juga pernah kehilangan slot 113 º BT (juga dikelola Indosat), dan slot 107,7 º BT yang dikelola oleh PT Media Citra Indostar (MCI).

Di slot orbit 118 º BT Ku-band, Indosat juga mengembalikan slot tersebut ke pemerintah.

0 komentar: