25 September 2009 Telkom sinergikan bisnis menara

Akuisisi Indonesia Tower rampung akhir tahun

Oleh Roni Yunianto & Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Telkom Tbk akan menyinergikan pengelolaan menara telekomunikasi antara anak usaha PT Dayamitra Telekomunikasi dan PT Solusi Kreasi Pertama (Indonesia Tower) yang tengah dalam proses akuisisi dan diprediksi selesai akhir tahun ini.

Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan proses akuisisi 80% saham Indonesia Tower diharapkan selesai tahun ini, selanjutnya pengelolaan menara untuk sementara masih diserahkan ke PT Dayamitra sebelum dibentuk entitas bisnis yang baru nantinya.

“Nama Indonesia Tower bisa tetap sebagai perusahaan tersendiri, bisa juga melebur ke Daya Mitra, atau dibentuk perusahaan baru. Hal tersebut masih dalam kajian internal Telkom,” ujarnya di sela-sela peluncuran pemasaran berama produk Speedy, YesTV, dan Telkomsel Flash, belum lama ini.

Indonesia Tower pada 2008 memiliki menara sebanyak 1.816 unit, adapun menara yang dimiliki Telkom bersama Telkomsel, mencapai lebih dari 14.000 unit di seluruh Indonesia.

Rinaldi mengungkapkan bisnis menara telekomunikasi pada masa depan akan sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang cerah.

Kasus perobohan menara di Badung yang juga mencakup menara milik Indonesia Tower, menurut Rinaldi, memengaruhi hitungan bisnis akuisisi.

Sayangnya, dalam rencana akuisisi terhadap Indonesia Tower, Telkom tidak mengambil unit bisnis penyedia perangkat WiMax dengan merek dagang TRG (Teknologi Riset Global). Padahal, tender WiMax baru selesai dijalankan dan akan memunculkan pemain baru yang membutuhkan banyak perangkat teknologi tersebut.

TRG merupakan salah satu vendor lokal yang sudah memenuhi persyaratan kandungan dalam negeri untuk teknologi WiMax sebesar 40% untuk base transceiver station dan 30% untuk perangkat terminalnya.

Menanggapi hal itu, Rinaldi mengatakan perseroan fokus sebagai penyedia layanan, infrastruktur, dan konten. “Kami tidak main di manufaktur. Jadi, unit bisnis Indonesia Tower itu memang tidak dibidik,” jelasnya.

Siapkan Rp500 miliar
Selain rencana menyinergikan unit bisnis menara, Telkom juga menyiapkan dana sekitar Rp500 miliar guna mengakuisisi dua perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi tahun ini.

“Sekarang sedang dalam pengkajian untuk mengakuisisi dua perusahaan teknologi informasi. Diharapkan akuisisi rampung sebelum akhir tahun ini. Saat ini sedang berlangsung tahap uji tuntas [due diligence]. Saya tidak bisa ungkap nama-nama perusahaannya,” ungkap Rinaldi.

Menurut dia, jika perusahaan yang akan diakuisisi bagus dan menunjang bisnis inti perusahaan, aksi akuisisi akan terus berlanjut. Kriteria pemenuhan akuisisi bagi Telkom adalah perusahaan yang diambilalih memiliki pangsa pasar yang bisa ditingkatkan dan tidak sama dengan anak usaha Telkom.

Berdasarkan catatan Bisnis, Telkom dalam 2 tahun terakhir gencar mengakuisisi perusahaan berbasis teknologi informasi atau infrastruktur teknologi baik di dalam amupun di luar negeri seperti di Malaysia.

Terakhir, Telkom menyelesaikan transaksi senilai Rp598 miliar melalui anak usahanya PT Multi Media Nusantara (Metra) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara dengan PT Elnusa Tbk pada 30 Juni 2009.

Aksi korporasi tersebut menjadikan Infomedia sebagai anak perusahaan Telkom mengingat pemimpin pasar telekomunikasi itu telah memiliki 100% saham di Infomedia.

0 komentar: