12 September 2009 XL refinancing utang Rp4,56 triliun

Pemegang saham kaji tiga opsi suntikan modal

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.
Bisnis Indonesia

Jakarta (11/09/2009): PT Excelcomindo Pratama Tbk berencana membayar kembali (refinancing) utang perseroan senilai Rp4,56 triliun hingga tahun depan melalui dana penerbitan saham baru (rights issue) senilai US$300 juta dan kas internal.

Menurut presiden Direktur Excelcomindo Hasnul Suhaimi, perincian dari refinancing tersebut adalah pertama, utang perseroan berdenominasi dolar senilai US$8 juta atau setara dengan Rp79,44 miliar yang jatuh tempo pada Oktober 2009.

Kedua, utang berdenominasi rupiah yang jatuh tempo pada Desember 2009, yaitu Rp400 miliar.

“Guna membayar utang yang jatuh tempo pada akhir 2009 itu, perseroan telah menyiapkan dananya,” katanya, tadi malam.

Ketiga, utang perseroan berdenominasi dolar senilai US$326 juta atau setara dengan Rp3,23 triliun (dengan asumsi US$ = Rp9.930) yang jatuh tempo pada tahun depan. Keempat, utang perseroan berdenominasi rupiah senilai Rp850 miliar.

“Guna refinancing utang yang jatuh tempo pada tahun depan itu, kami akan menggunakan dana yang diperoleh dari rights issue.”

Dia mengatakan langkah itu untuk menjaga rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) di bawah 4,5 kali. Adapun, per 30 Juni 2009 DER perseroan mencapai 3,7 kali.

Selanjutnya, perseroan berencana meminta restu dari pemegang saham perusahaan telekomunikasi itu terhadap aksi korporasi senilai US$300 juta itu pada Oktober 2009.

Perseroan berencana emisi ekuitas dan obligasi wajib tukar (mandatory convertible notes/MCN) pada penawaran umum terbatas (rights issue) pada Nobember 2009.

“Kami akan menetapkan komposisi besarnya emisi ekuitas dan obligasi tukar serta harga saham konversi pada RUPS [rapat umum pemegang saham].

Tiga opsi
Perseroan akan mengusulkan tiga opsi atas komposisi tersebut kepada pemegang saham mayoritas, yaitu Axiata Group Berhad dan Emirates Telecommunications Corporation (Etilasat).

Pertama, penerbitan saham hingga 100% dari komposisi rights issue senilai US$300 juta itu. Kedua, emisi MCN hingga 100% dari rights issue itu. Ketiga, emisi 50% saham dan 50% MCN.

Penerbitan saham baru itu semula direncanakan terdiri dari dua bagian, yaitu penerbitan saham baru dan surat utang yang dapat dikonversikan menjadi saham pada waktu tertentu.

Rencananya, dana dari rights issue itu akan digunkan untuk membayar utang. Langkah tersebut diyakini akan mengurangi biaya bunga dan memperbaiki struktur modal, sehingga memperkuat modal, sehingga memperkuat neraca Exelcomindo untuk investasi dan tumbuh.

Belum lama ini, President dan Group Chief Executive Officer dan Axiata Group Berhad Jamaludin Ibrahim menyatakan komitmen menambah saham beredar saat kondisi pasar membaik.

Analis saham PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya per 21 Agustus 2009 mengatakan sebagai pelaku usaha telekomunikasi terbesar ketiga, Excelcominfo dipandang cukup jeli dalam melihat peluang pasar.

“Melemahnya akselerasi perkembangan industri seluler didukung oleh fokus usaha pada sektor jasa telekomunikasi data dan komunikasi,” kata Akhmad.

Selain itu, jasa telekomunikasi lainnya seperti penyewaan tower, bandwidth, sertba backbone berpotensi menyeimbangkan pelemahan pendapatan yang terjadi pada lini usaha seluler. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

0 komentar: