03 Oktober 2009 Aksi Korporasi Mobile-8 Telecom

Mobile-8 Memperpanjang Negosiasi dengan Kreditur


Jakarta, Kontan (01/10/2009) – Kemarin (30/9) PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) seharusnya melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persertujuan penerbitan saham baru alias rights issue. Tapi, ternyata, FREN mengundurkan jadwal RUPSLB hingga tanggal 30 Oktober 2009.

Manajemen FREN beralasan masih membutuhkan waktu lagi untuk bernegosiasi dengan para kreditur. Saat ini proses penawaran konversi piutang menjadi kepemilikan saham rights issue FREN masih berjalan. FREN menawarkan harga konversi sebesar Rp65 per saham kepada seluruh krediturnya.

Hingga kini, FREN belum bersedia mengungkapkan seberapa besar minat kreditur terhadap penawaran rights issue tersebut. “Yang pasti sebelum tanggal 15 Oktober 2009 sudah tersedia angka jumlah peminat yang bersedia mengkonversi piutangnya dengan saham,” kata Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik, kemarin (30/9).

Tanggal 15 Oktober 2009 juga merupakan waktu bagi FREN untuk mempublikasikan prospektur ringkas mengenai rencana rights issue kepada publik. “Sebab, FREN harus menerbitkan prospektus paling lambat dua minggu sebelum RUPSLB berlangsung,” lanjut Chris.

Salah satu pemegang obligasi FREN yakni PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) sebelumnya merespon positif tawaran FREN. Tapi RALS hingga kini masih menunggu proposal penawaran selengkapnya. “Kita harus mencermati syarat-syaratnya lebih dahulu,” kata Suryanto, Direktur Keuangan Ramayana.

Suryanto mencontohkan, ia ingin memastikan apakah proposal penawaran konversi saham itu mencantumkan larangan penjualan saham dalam kurun waktu tertentu.

FREN akan menggunakan dana hasil rights issue itu untuk membeli kembali alias buyback sebagian obligasi rupiah terbitan mereka senilai Rp 675 miliar.

FREN telah menyampaikan rancana buyback obligasi tersebut kepada para krediturnya. Kepada RALS, misalnya, FREN menawarkan buyback 43% dari pokok obligasi FREN yang dimiliki RALS senilai Rp15 miliar. Artinya FREN akan membli kembali obligasi Rp6,45 miliar.

Analis saham Ukie Mahendra menilai, sejumlah upaya FREN merestrukturiasi utang itu sudah cukup baik. Namun, berbagai upaya ini tidak mengurangi beban utangnya. “Harus ada langkah yang signifikan dari sekadar restrukturiassi utang,” ktanya. Misalnya, FREN sebaiknya mencari investor baru yang memiliki pendanaan kuat.

Menurut Ukie, rasio utang FREN sudah mengkhawatirkan. Hitungannya, Debt to Equity Ratio (DER) FREN saat ini sudah mencapai sembilan kali. “Kemampuannya membayar utang sudah sulit,” katanya. Ia merekomendasikan jual saham FREN dengan target harga Rp23 per saham. Kemarin (30/9) saham FREN ditutup di Rp 59 per saham. Rizki Caturini

0 komentar: