08 Oktober 2009 Industri Telekomunikasi

Ekspansi Esia Capai 90 Kota


Jakarta, Koran Jakarta – Operator telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk menargetkan mampu membuka layanan di sekitar 90 kota di seluruh Nusantara pada tahun ini, atau naik hampir dua kali lipat dari tahun lalu.

Selanjutnya, tahun depan perseroan akan fokus pada peningkatan kapasitas sehingga perluasan cakupan wilayah akan lebih terbatas.

Direktur Pemasaran Bakrie Telecom Erik Meijer memperkirakan layanan telekomunikasi perseroan sudah akan masuk di 90 kota hingga akhir 2009. “Hingga tahun ini saja mungkin sudah 90 kota sehingga tahun depan mungkin tidak akan banyak penambahannya. Tapi, masalah itu masih kami kaji,” ujarnya, Rabu (7/10).

Jumlah layanan di 90 kota tersebut, kata Erik, disebabkan adanya penambahan cakupan layanan sekitar 41 kota sepanjang 2009.

Ini merupakan penambahan terbanyak per tahunnya sejak perseroan membuka jaringan di tahun 2007. Menurut data, perseroan sampai akhir 2008 sudah masuk di 49 kota.

Dia melanjutkan penambahan cakupan wilayah layanan tersebut didanai dari belanja modal 2009 yang totalnya sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar dua triliun rupiah. Bujet investasi tersebut diprediksi akan terserap seluruhnya hingga akhir tahun ini.

Setelah ekpasansi jaringan besar-besaran tahun ini, kata Erik, penambahan layanan di kota baru pada 2010 tidak sebanyak 2009. “Perkiraan saya tahun depan tidak akan nambah banyak,” ujarnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, operator pengusung merek Esia itu tetap mengalokasikan belanja modal 2010 sebesar 200 juta dollar AS atau sama dengan belanja modal tahun ini.

Dana tersebut akan lebih banyak dipakai untuk peningkatan kapasitas di setiap wilayah layanan yang sudah dimasuki perseroan.

Selain perluasan cakupan dan penambahan kapasitas, menurut Erik, menajemen juga terus melakukan inovasi produk. Dalam hal ini, pihaknya menerapkan konsep disruptive innovation atau inovasi denagn mencipatakan produk-produk berbeda dengan pasar guna “mengganggu pasar”.

Perseroan baru-baru ini meluncurkan Esia Suka-suka, yang memberikan layanan kartu perdana pertama di dunia yang dijual tanpa nomor yang ditentukan sebelumnya. Sehingga, konsumen bisa memilih nomor teleponnya sendiri.

Beberapa program perseroan sebelumnya yang bertujuan untuk menggenjot pemasaran produk Esia, antara lain seperti Esia Bispak, Esia Hidayah, dan lainnya.

Analis AAA Securities Ananda Lukamansyah menilai penambahan layanan di kota baru penting bagi operator telekomunikasi yang berbasis code division multiple access (CDMA) seperti Bakrie Telecom. “Mereka sifatnya regional player, jadi layanan di kota baru penging,” ujarnya.

Potensi pasar CDMA, menurutnya, masih cukup besar karena berbeda dengan GSM yang pemain besarnya lebih banyak. Dia berpendapat persaingan di bisnis CDMA terletak pada kualitas dan isi layanan.

Disisi lain, keberadaan layanan dibanyak kota menjadi daya tarik untuk mendapatkan pelanggan baru. Selain itu, tarif yang ditawarkan harus menarik agar bisa bersaing dengan kompetitor. ■ did/E-7

0 komentar: