06 Oktober 2009 Infrastruktur Telekomunikasi dan Listrik Mulai Pulih

Jalur utama Padang Panjang-Kota padang masih terputus

Jakarta, Koran Tempo (03/10/2009) – Fasilitas infrastrukur telekomunikasi dan listrik pasca gempa di Sumatera Barat berangsur-angsur pulih. Pasokan bahan bakar minyak juga terus ditambah.

Juru bicara Departemen Komunikasi dan Informatika, Gatot Dewa Broto, mengatakan jaringan telekomunikasi di Sumatera Barat mulai pulih. “Kondisinya sudah 60 persen karena didorong perbaikan oleh Telkomsel,” ujarnya kemarin.

Menurut dia, sampai saat ini masih kerap terjadi drop call atau sambungan yang mendadak terputus. Ini karena sangat padatnya sambungan telepon. Hambatan lain yang dialami operator seluler adalah kesulitan pasokan energi, seperti listrik dan bahan bakar untuk genset.

Juru bicara Indosat, Adita Irawati, mengatakan 40 persen base transceiver station di Padang tidak berfungsi karena tidak ada pasokan listrik. Menurut dia, daya tahan genset hanya cukup untuk 6-7 jam. Sedangkan solar untuk menyalakan genset sulit diperoleh karena terhalang longsor di jalur darat. “Masuk ke Padang agak sulit karena beberapa jalan ada yang kena longsor,” ujarnya.

Operator PT Excelcomindo Pratama (XL), kata Gatot, jaringannya paling baik. Sejumlah pelanggan berpindah ke XL sehingga sambungan telepon padat. “Traffic XL sangat tinggi karena perpindahan pelanggan cukup signifikan,” katanya.

Gatot mengatakan, saat ini pemerintah memprioritaskan perbaikan jaringan komunikasi ketimbang perbaikan fisik infrastruktur. Perbaikan fisik memakan waktu sekitar dua bulan.

PT PLN (Persero) menargetkan malam nanti Kota Pariaman, Sumatera Barat, mulai dialiri listrik. “Insya Allah, satu feeder (penyulang) akan mulai menyalakan gardu listrik di Pariaman,” ujar Manajer Korporasi Korporat PLN Ario Subijoko kemarin.

PLN memprioritaskan menyalakan listrik di tempat vital, seperti rumah sakit dan tempat pengungsi. “Kalau memang tidak bisa menyala malam ini, kami akan sediakan genset,” katanya. Ario menambahkan, sebagian aliran listrik di Padang sudah meyala sejak kemarin.

Dia memperkirakan, jika 27 penyulang listrik sudah beroperasi normal, seluruh sistem kelistrikan di Padang bisa dinyalakan.

Pasokan bahan bakar dari Pertamina ke kawasan terkena gempa mulai lancar. “Sampai kemarin, Pertamina Transit Terminal Teluk Kabung sudah menyalurkan 548 kiloliter premium, 70 kiloliter minyak tanah, dan 266 kiloliter solar,” ujar juru bicara Pertamina, Basuki Trikora Putra.
Dia mengatakan stasiun pengisian bahan bakar umum yang sudah beroperasi sebanyak 14 di Padang dan 3 di Pariaman. Untuk mengantisipasi ketahanan bahan bakar minyak di kota itu, Pertamina sedang menyiapkan tongkang dan tanker Soechi untuk dijadikan terminal apung, yang ditaruh di Pelabuhan Muaro, Padang.

Sampai kemarin dilaporkan jalur utama yang menghubungkan Padang Panjang-Kota Padang masih terputus akibat tanah longsor. Ratusan kendaraan menggunakan jalur alternatif Solok Sitinjau Laut serta Lubuk Basung menuru Pariaman.
ALI NY, DESY PAKPAHAN, SORTA TOBING, JUPERNALIS SAMOSIR

0 komentar: