Jakarta, Investor Daily (02/10/2009) – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan outlook peringkat obligasi PT Indosat Tbk dari (ISAT) negatif. Hal ini mencerminkan penurunan jumlah pelanggan dan kinerja keuangan perseroan.
Selain menetapkan outlook peringkat Indosat, Pefindo mempertahankan peringkat seluruh surat utang perseroan AA+. Antara lain obligasi II/2002, obligasi III/2003, obligasi IV/2005, obligasi V/2007, dan obligasi VI/2008 senilai Rp5,3 Triliun.
Peringkat serupa juga diberikan untuk obligasi syariah ijarah Indosat tahun 2005, sukuk ijarah II/2007, dan sukuk ijarah III/2008 dengan total Rp1,3 triliun. Termasuk, rencana penerbitan obligasi VII/2009 maksimal Rp1 triliun dan sukuk ijarah IV/2009 senilai Rp500 miliar.
“Peringkat obligasi tersebut mencerminkan penurunan jumlah pelanggan, penurunan pendapatan sepanjang semester I-2009, dan antisipasi peningkatan jumlah utang perseroan,” ujar analis Pefindo Niken Indriasih dalam siaran persnya, Kamis (1/10).
Faktor yang memperkuat peringkat Indosat adalah permintaan penggunaan telepon seluler serta aktivitas operasional yang terdiversifikasi. Adapun penekanan peringkat perseroan adalah tingginya tingkat leverage, peningkatan risiko pembiayaan kembali untuk jangka pendek ke menengah, dan ketatnya persaingan dalam sektor telekomunikasi nirkabel.
Hingga semester I-2009, laba bersih Indosat turun 4,6% menjadi Rp1,007 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp1,055 trilun. Pendapatan usaha naik tipis 1% menjadi Rp8,92 triliun. Beban usaha naik sebesar 3,9% menjadi Rp7 triliun. Sedangkan jumlah pelanggan seluler anak usaha Qatar Telecom QSC turun 10,9% menjadi 28,9 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 32,4 juta.
Laba sebelum bunga pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan turun 1,8% menjadi Rp4,34 triliun. Akibatnya, margin EBITDA Indosat turun dari 50% menjadi 48,6%. Total utang perseroan spanjang semester I-2009 naik 15,3% menjadi Rp22,69 triliun. (c134)
0 komentar:
Posting Komentar