22 Oktober 2009 Pengguna Internet bisa 10,25 juta

Pengakses data tidak terkonsentrasi lagi di kota besar

Oleh Muhammad Sufyan
Bisnis Indonesia

Bandung (21/10/2009): Tingkat penetrasi Internet di Jabar, baik yang berbasis nirkabel maupun fixed phone, menjelang akhir tahun ini diperkirakan mencapai 10,25 juta pengguna atau 25% dari total penduduk sebanyak 41 juta jiwa.

Sutikno Teguh, pengamat sekaligus praktisi telematika, mengungkapkan persentase tersebut berdasarkan asumsi bahwa separuh dari pelanggan operator seluler di Jabar saat ini merupakan pengguna layanan data.

Jika akumulasi pelanggan seluler di Jabar saat ini berkisar 21 juta nomor, angkat tersebut sama dengan 10,25 juta nomor.

“Angka ini lebih merupakan perkiraan, tapi saya pikir persentase ini realistis. Saat ini, contoh kecilnya saja, anak SD hingga orang dewasa, keranjingan Facebook,” Katanya kepada Bisnis di Bandung, kemarin.

Apabila mengacu data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun lalu yang menyebut pengguna nasional yang tercatat 30 juta nomor, kontribusi Jabar berkisar 20% atau 6 juta nomor.

Teguh yang juga konsultan pemasaran dan distributor produk telekomunikais ini mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap dunia maya guna menuntaskan pekerjaannya sehari-hari sudah terbentuk dengan sempurna.

Aparat pemerintah daerah di Jabar, apalagi perusahaan swasta, diperkirakan telah menggunakan layanan Internet guna efisiensi biaya korespodensi maupun koordinasi pekerjaan.

Teguh mengungkapkan argumen lain yang menunjang angka 25% didasarkan sebarannya. Saat ini, pengguna Internet tidak hanya fokus di kota besar seperti Bandung, Cirebon, dan Tasikmalaya, tapi juga ke kota sekunder seperti Cianjur dan Garut.

Operator sebagai penyedia jasa Internet juga lebih gencar menawarkan layanan dibandingkan sebelumnya. Jika pasarnya tidak bagus, kata dia, tidak mungkin operator jor-joran berpromosi.

“Bahkan saya lihat, ada operator yang sudah kalah di layanan konvensional, akhirnya bisa selamat karena dia jualan data. Semua fenomena ini menandakan pengguna memang makin berkembang,” sambungnya.

Perhitungan kasar
Eddy Rizal, Head of Technical Operation PT Indosat West Java Regional Office, mengungkapkan pihaknya memprediksi pelanggannya yang katif menggunakan layanan data berkisar dua juta orang atau hampir separuh total nomor eksisting.

Angka itu berdasarkan proyeksi rata-rata tingkat trafik data mencapai 4 Terabyte per minggu dan standar trafik yang digunakan pelanggan 2 Megabyte per minggu.

“Ini baru perhitungan kasar. Namun secara kuantitatif, tingkat trafik memang memperlihatkan ada peningkatan rata-rata dua kali lipat pada bulan ini dibandingkan periode sama tahun lalu.”

Menurut dia, standar trafik usage data Indosat per Oktober 2008 hanya mencapai 1,5 Terabyte per minggu. Namun setelah meluasnya layanan facebook, twitter, dan sejenisnya, terjadi lonjakan hingga 166%.

Eddy mengungkapkan pihaknya juga mencatat bahwa sebaran pengguna sekarng sudah tidak terkonsentrasi di kota besar. Namun juga sudah meluas, sampai ke daerah pinggiran kota.

Muhammad Muaf, GM Area Commercial Flexi Jabar-Banten, mengungkapkan luasnya penetrasi bisa terlihat dari terjualnya perangkat akses Internet yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat.

Dia menyebutkan Nexian Berry terjual hingga 5.000 unit dalam sebulan, sementara USB modem empat merek laku 9.00 ubah dalam waktu yang sama. Bahkan, kini pelanggan harus inden terlebih dahulu.

“Barang tidak ada, kalau harus inden dulu, sekitar seminggaun. Dulu, waktu kami intens lakukan Internet Goes to School, orang masih adem ayem stelah beres pelatihan. Kebutuhan [Internet] saat ini belum terbentuk” katanya.
(muhammad.sufyan@bisnis.co.id)

0 komentar: