13 November 2009 2011, ARPU Industri Turun 50%

Jakarta, Koran Jakarta (12/11/2009) – Asosiasi GSM (GSM Association/GSMA) memperkirakan tingkat pendapatan rata-rata per pelanggan (average revenue per user/ARPU) dari industri telekomunikasi global akan mengalami penurunan hingga 50 persen pada 2011 nanti.

“Saat ini ARPU di industri telekomunikasi secara global rata-rata 48 dollar AS. Dua tahun lagi akan turun menjadi 24 dollar AS,” ungkap Senior Director of Services GSM Association Jaikishan Rajaraman di Jakarta, Rabu (11/11).

Dijelaskannya, kondisi tersebut terjadi karena semakin tingginya pengguna dan menurunnya harga perangkat untuk menggelar infrastruktur.

“Biaya infrastruktur itu mengalami penurunan 3 hingga 5 persen tiap tahunnya,” ungkap dia.

VP Public Miringand Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengakui fenomena turunnya ARPU memang telah terjadi. “Pertumbuhan itu justru terjadi di new wave business karena dipacu oleh layanan broadband,” kata dia.

New wave adalah lini bisnis di luar telekomunikasi dasar berbasis seluler atau kabel. Bisnis ini identik dengan penggunaan Internet dan solusi teknologi informasi.

Kecenderungan new wave menjadi kebutuhan yang luas sebenarnya sudah mulai terlihat pada 2008. Saat itu, bisnis yang mengandalkan layanan legacy seperti telepon kabel mengalami penurunan, sementara bisnis new wave Telkom justru terus tumbuh. Pertumbuhan bisnis new wave mencapai 51 persen sedangkan sumbangan terhadap total pendapatan meningkat menjadi 8,9 persen pada kuartal ketiga 2009 dibandingkan hanya 6,3 persen pada periode sama 2008. ■ dni/E-2

0 komentar: