10 November 2009 Indosat genjot emisi obligasi jadi Rp500 miliar

Oleh Pudji Lestari
Bisnis Indonesia

Jakarta (09/11/2009): PT Indosat Tbk menggenjot jumlah emisi sukuk menjadi Rp500 miliar dari rencana awal Rp400 miliar, dan menargetkan dapat mencatatkan surat utang total Rp1,5 triliun pada awal bulan depan.

Operator telekomunikasi terbesar kedua nasional itu memaparkan akan menerbitkan obligasi VII/2009 senilari Rp1 triliun dan sukuk Ijarah IV/2009 sebesar Rp500 milira. Keduanya bakal terdiri dari dua seri yakni berjangka waktu 5 tahun dan 7 tahun, sehingga jatuh tempo pada 2014 dan 2016 dengan imbal hasil dibayarkan setiap triwulan.

Nilai emisi ini berubah dari indikasi awal manajemen di mana obligasi konvensional Rp1,1 triliun dan sukuk Rp400 miliar.

“Tidak ada perubahan, jumlah emisi sukuk itu sudah sesuai dengan rencana perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan Indosat Strasfiatri Auliana, kemarin.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada 9 September 2009, Dirut Indosat Harry Sasongko memaparkan perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun, dengan susku Rp400 milar.

Setelah dikurangi biaya emisi, perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan surat utang untuk pembelian base station subsystem (BSS).

“Pembelian BSS ini dengan tujuan untuk memperkuat bisnis perseroan, khususnya dalam hal pengembangan jaringan seluler,” jelas manajemen dalam prospektusnya, kemarin.

BSS merupakan bagian dari jaringan seluler yang digunakan untuk menangani lalu lintas dan sinyal antartelepon genggam serta subsistem pergantian jaringan

Dalam penerbitan ini, Indosat dibantu oleh PT Danareksa Sekurities Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan bertindak sebagai wali amanat surat utang.

Peringkat
Terkait dengan rencana penerbitan surat utang, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat kredit AA+ kepada Indosat beserta seluruh obligasi yang sudah dan akan dicatatkannya bernilai total Rp6,6 triliun.

Namun, prospek peringkat tersebut turun dari sebelumnya stabil, dengan pertimbangan terjadi penurunan jumlah pelanggan, sedikit penurunan pendapatan seluler untuk per 30 Juni 2009, maupun antisipasi peningkatan jumlah utang dari yang diproyeksikan.

Secara terpisah, Moody’s Investors Service juga menyoroti kinerja perseroan beserta surat utang globalnya. Lembaga pemeringkat internasional itu menilai kinerja Indosat hingga kuartal III/2009 di bawah ekspektasi, meski hal itu tidak memengaruhi peringkat Ba1 dengan prospek stabil.

Laporan keuangan yang di bawah ekspektasi itu semakin menguatkan tren negatif Indosat di bandingkan dengan operator telekomunikasi pesaing lainnya.

Untuk per 30 September 2009, laba bersih Indosat turun 1,6% menjadi Rp1,45 triliun, sedangkan pendapatan usaha turun 1,8% menjadi Rp13,41 triliun.

0 komentar: