18 November 2009 Tarif Boleh Berbeda, Semoga Kualitas Layanan Sama

Mengenal berbagai pilihan paket-paket tarif data operator telekomunikasi

Dian Pitaloka Saraswati

Kontan – Internet kini sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian orang. Penetrasi internet pun makin luas karena daya beli masyarakat meningkat.

Penyebab lainnya, harga perlengkapan bercengkrama di dunia maya, seperti modem dan akses jaringan itnernet, kian murah. Pilihan paket-paket data internet yang disediakan operator telekomunikasi pun beragam. Cuma, pilihan produk yang kian banyak juga sering membuat pengguna bingung. Belum lagi, perang tarif data internet kini semakin sengit.

Padahal, menghitung tarif data tidak semudah menghitung tarif bicara atau SMS. Selain satuannya berbeda, ada variabel lain yang sudah diperkirakan, yakni kecepatan koneksi data. Selain itu, kalau bicara jaringan internet pita lebar atau broadband, hukum bandwidth sharing sifatnya mutlak.

Bandwidth atau lebar pita adalah kapasitas maksmal jaringan internet untuk “mengangkut” data, baik berupa teks, gambar, atau video ke pelanggan. Ibarat jalan tol, pelanggan harus membayar dan berbagi dengan pelanggan lain. Semakin lebar bandwidth dan semakin sedikit pemakainya, makin lengang dan maksimal kecepatannya.

Anggota Badan Regulator Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi menambahkan, operator harus mengeluarkan belanja modal untuk jaringan backbone domestik, jaringan akses, retails service activity cost serta margin laba. Jangan heran, ketika awal berdiri, para operator baru memasang harga koneksi internet yang mahal.

Sementara operator incumbent bisa langsung berjualan dengan harga miring. Lihat saja Excelcomindo Pratama (XL) yang awalnya memasang tarif layanan data Rp10 per kilobyte (KB) tapi kini menurunkan tarif itu menjadi Rp2-Rp5 per KB.

Bungkusnya paket hemat
Kini operator sedang bersaing sengit menawarkan paket layanan data internet. Umumnya operator membuat dua kategori, yakni tanpa batas (unlimited) dan terbatas. Dari kategori tadi, orang-orang marketing di operator membungkunya dalam istilah paket hemat, dengan dua macam perhitungan yang berbeda, yakni berdasarkan volume atau jumlah data yang ditransfer dan waktu akses internet.

Sementara ini, skema tarif data tetap atau flat diterapkan bagi pelanggan pascabayar. “Kami menyesuaikan tarif dan paket dengan permintaan dan karakter pelanggan,” kata Ari Tjahjanyo, General Manager Paket Data XL.

Adapun paket unlimited, meski disebut tak terbatas, biasanya tetap menerapkan kuota jumlah data tertentu. Kalau kuota data sudah terlewati kecepatan akses internet akan turun.

XL maupun Indosat menerapkan penurunan kecepatan yang sama, namun memulai di kuota yang berbeda. “Ini demi menjaga koneksi pelanggan lain yang juga sedang berbagi bandwidth,” ujar Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat.

Tapi, lazimnya, kelebihan penggunaan kuota tidak akan semahal tarif flat. Kenapa? Ini karena komitmen pelanggan di awal untuk membayar kewajibannya, sementara penggunaan masih atau belum selesai. Sekadar perbandingan, kelebihan penggunaan kota XL Rp3 per KB, sedangkan tarif flat Rp5 per KB. Indosat mengenakan tarif kelebihan kuota Rp05, per KB, sementara tarif flat Rp1 per KB.

Yang unik adalah Telkomsel yang menyederhanakan paket berdasarkan aktivitas pelanggan, yakni paket downloader dan browser. Lalu ada juga operator yang membuat paket harian “Ini untuk memudahkan kontrol pelanggan,” cetus Teguh. ■

0 komentar: