18 November 2009 Telkom Dukung Program INSANI

Melalui Program CSR-DNS Nawala

Bandung, Radar Bandung – Dalam rangka penyelenggaraan Program Internet Sehat yang dicanangkan Menteri Negara Komunikasi dan Informatika, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI), kemarin (17/11) bertempat di Ruang Pasopati Kantor Telkom STO Gambir Jakarta Pusat, menandatangani perjanjian kerjasama penyediaan internet sehat melalui penyediaan Mirror DNS Nawala.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, mengatakan, keberadaan internet memang banyak memberikan keuntungan dan kemudahan, namun tidak dipungkiri pula bahwa kemajuan teknologi ini juga sarat dengan pengaruh negatif. “Telkom sebagai ISP (Internet Service Provider) terbesar di Indonesia peduli dan sangat mendukung terhadap program Internet Sehat yang dicanangkan Menkominfo,” kata Eddy dalam rilisnya kepada Radar Bandung, kemarin (17/11).

“Demi tumbuh kembang serta peningkatan kualitas generasi muda dan sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom menyediakan DNS Nawala yang dapat menyeleksi konten internet,” tambahnya.

DNS (Domain Name System) Nawala digunakan secara gratis oleh pengguna internet seluruh Indonesia yang membutuhkan konten terseleksi. Secara spesifik DNS Nawala akan mengurangi konten negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudaian. Selain itu, DNS Nawala juga akan memblokir situr Internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan) dan sejenisnya.

Perlindungan pengguna, terutama anak-anak menjadi perhatian utama Telkom dalam menyediakan DNS Nawala. Dengan adanya DNS Nawala diharapkan Internet dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman agar masyarakat agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara optimal untuk mempercepat kemajuan serta kesejahteraan.

DNS Nawala sejak awal dirancang untuk menerima masukan langsung dari komunitas internet dan masyarakat umum yang menjadi pengguna fasilitas ini. “Masukan inilah yang ditelaah oleh Tim Nawala Project untuk menentukan apakah sebuah situs layak di filter atau tidak. Jadi, pengguna internet dapat mengusulkan kandidat situs black list seandainya menjumpai konten negatif yang belum terblokir,” terang Eddy Kurnia.

DNS Nawala juga dapat dimanfaatkan untuk mereduksi (menghemat) konsumsi bandwidth hingga 30 persen akibat konten negatif tersebut. Konsumsi bandwidth yang tidak tepat guna dan kurang bertanggung jawab akan merugikan bangsa karena harus dibayarkan kepihak luar dalam mata uang asing sehingga turut menguras cadangan devisa nasional.

Cara menggunakn fasilitas DNS Nawala ini cukup mudah yaitu dengan melakukan perubahan konfigurasi IP DNS komputer/server DHCP/Modem Router/Router ke alamat IP: 180.131.144.144 (primry) – 180.131.145.145 (secondary).

DNS tersebut akan berlaku sebagai perangkat saringan konten negatif. DNS Filtering, juga dapat digunakan untuk akses Internet massal digunakan dan akan efektif apabila admin hanya membuka akses setiap query ke arah DNS.

0 komentar: