16 November 2009 Telkomsel rangkul vendor broadband

Telkom bidik 1,2 juta pelanggan Speedy

Oleh Roni Yunianto & Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Telkomsel siap menggandeng vondor lain dalam penggelaran HSPA+ (high speed packet acces plus) senilai Rp1,3 triliun.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan pada prinsipnya siap bekerja sama dengan vendor mana pun dan tidak sebatas pada vendor tertentu.

“Yang paling penting hasilnya terbaik bagi Telkomsel dan pelanggan kami mendapatkan layanan yang berkualitas,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Sejumlah kalangan mempersoalkan Telkomsel yang mengalokasikan belanja modal hingga Rp1,3 triliun untuk meng-upgrade HSPA+ dengan perangkat Huawei padahal untuk menerapkan perangkat 3G yang sudah ada.

Selama ini pemasok jaringan 3G bagi Telkomsel adalah Nokia Siemens Network (NSN), Ericsson, Huawei, dan ZTE.

Jaikishan Rajaraman, Senior Director of Services GSM Association (GSMA), mengungkapkan investasi yang dikeluarkan Telkomsel untuk HSPA+ seharusnya tak semahal itu jika tidak melakukan swap vendor.

Adapun Direktur Bidang ICT Lembaga Pengambangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Ventura Elisawati mengatakan investasi triliun rupiah yang dihabiskan operator untuk menggelar jaringan berbasis teknologi HSPA+ untuk akses data dinilai sangat mubazir.

Menganggapi hal tersebut, Sarwoto mengungkapkan HSPA+ merupakan roadmap normal ke Long Term Evolutin [LTE], sedangkan untuk LTE para operator sedang dalam masa uji coba hingga waktu yang belum jelas.

“Dengan HSPA+ Telkomsel bisa memanfaatkan sebesar-besarnya frekuensi second carrier dari pemerintah sekaligus memanjakan konsumen dengan kecepatan akses broadband sampai 21 Mbps,” ujarnya.

VP Telkomsel Jawa-Bali Gilang Prasetya mengatakan operator ini terus memandu era baru industri seluler ke arah mobile broadband dengan menawarkan berbagai program layanan. Pertumbuhan layanan Telkomsel Flash misalnya, mencapai 427%, sedangkan pengguna BlackBerry melonjak 433%.

Selain mengembangkan mobile broadband, Grup Telkom ini terus memacu produk fixed broadband-nya melalui Speedy.

Eddy Kurnia, VP Public & Marketing Communication PT Telkom, menuturkan memasuki kuartal IV/2009 pihaknya memacu penetrasi layanan Internet cepat Speedy.

“Layanan ini tumbuh 65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sehingga kini dalam posisi memimpin untuk kategori layanan fixed broadband di Indonesia,” ujarnya baru-baru ini.

Hingga kuartal III/2009 jumlah pelanggan Speedy sudah mendekati angka 1 juta pelanggan. Eddy optimistis hingga akhir 2009 target 1,2 juta pelanggan Speedy akan tercapai. (K2)(roni.yunianto@bisnis.co.id/arif.pitoyo@bisnis.co.id)

0 komentar: