04 Desember 2009 Indosat tak tertarik bundling

Oleh Muhammad Sufyan
Bisnis Indonesia

Bandung (01/12/2009): PT Indosat tidak tertarik menerapkan pola pemasaran kartu perdana yang dijual satu paket dengan telepon seluler (bundling), di tengah agresivitas operator lain menerapkan sistem tersebut.

Roganda P. Manullang, Kepala Cabang Banung PT Indosat, mengungkapkan pihaknya sejak awal tidak melihat benefit yang signifikan dari cara pemasaran yang identik dengan memberi subsidi pada harga ponsel tersebut.

Indosat, kata dia, sebenarnya termasuk salah satu operator yang memelopori program bundling dengan menggandeng Nexian untuk menggenjot penjualan layanan seluler CDMA miliknya, StarOne. Namun operator itu kini relatif tidak menggenjot cara pemasaran itu.

“Pertanyaannya, seberapa besar loyalitas mereka yang membeli paket bundling? Kami melihat banyak yang sudah beli, tapi kemudian mengganti operator [kartu perdana],” katanya kepada Bisnis, kemarin.

Pada tahun ini, anak perusahaan Qatar Telecom ini baru mengelurkan bundling seri Nexian G911-IM3. Sementara pesaingnya, Telkomsel dan XL, semakin agresif memasarkan pola pemasaran ini.

Telkomsel baru saja meluncurkan paket Kartu As-Nexian G922, setelah sebelumnya merilis Samsung. Corby-Simpati, Vonera-Simpati, sementara XL dengan Nexian G900-Bebas, Tiphone-Bebas, dan D-One DG268-Bebas.

Di kalangan operator CDMA, Flexi menggandeng Nexian dengan seri C900 dan Esia melalui Nexian Gayaku FM. Bahkan, Smart memaketkan kartu perdananya dengan komputer jinjing merek Advance.

Pergantian kartu
Roganda melanjutkan pihaknya sering menemukan pergantian kartu ke operator lain dari ponsel bundling, meski kode pada perangkat itu dikunci.

“Karenanya, bundling bisa jadi kontraproduktif. Operator sudah memberikan subsidi harga, misalnya Rp200.000 per unit, ternyata kartunya malah diganti.”

Indosat mengaku sedang mencari skema bisnis terbaik dari bundling. Misalnya operator tidak memberi subsidi harga ke ponsel, tapi vendor mengunci sistem sekaligus menitipkan ke operator dengan sistem konsinyasi.

Sri Bima Ariyanto, Manajer Grapari Bandung PT Telkomsel menambahkan pihaknya justru menemukan berbagai benefit dari sistem bundling, sehingga perluasan produk akan dilakukan di waktu mendatang.

Menurut dia, operator akan memperoleh keuntungan apabila memasarkan produk yang memenuhi semua segmen. Telkomsel menyediakan Samsung Corby untuk menengah ke atas dan Nexian untuk segmen bawah, misalnya.

“Jadi akan terjadi semacam subsidi silang. Hasilnya terbukti, sambutan pasar kepada paket bundling kami relatif tinggi. Hingga kini, sedikitnya sudah 10.000 unit berbagai merek terjual.”

0 komentar: