04 Desember 2009 Pemerintah siapkan insentif telekomunikasi

Bisnis Indonesia (01/12/2009)

Mataram: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) secara resmi kemarin memulai pembangunan backbone jaringan optik Mataram-Kupang Cable System (MKCS) sepanjang 1.041 km yang merupakan bagian dari konfigurasi Palapa Ring. Menkominfo Tifatul Sembiring mengungkapkan harapannya terkait dengan pembangunan jaringan serat optik berkapasitas 300 gigabit per second (Gbps) tersebut, berikut perikannya:

Bagaimana harapa Anda dengan adanya inisiasi Telkom membangun MKCS?
Saya sangat mengapresiasi inisaiasi Telkom yang merupakan perusahaan nasional tersebut.

Saya berharap operator lainnya, baik yang dimiliki dalam negeri maupun asing juga berinisiasi membangun infrastruktur dan membuka jalur lainnya ke luar negeri, baik di landing point di Australia, Hong Kong, maupun jalur lainnya agar Indonesia memiliki banyak jalur alternatif.

Pembangunan tersebut sangat baik untuk meningkatkan penetrasi informasi masyarakat di kawasan timur Indonesia, sekaligus meningkatkan perekonomian di sepanjang jalur yang dilewati MKCS.

Seperti diketahui, jalur tersebut akan terbentang dari Mataram sampai Kupang dengan 6 unit landing point dan 15 node di kota Mataram, Pringbaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang, Dompu, Raba, Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawe, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang.

Apakah dengan adanya pembangunan serat optik yang jadi bagian dari Palapa Ring tersebut, pemerintah akan menurunkan tarif telekomunikasi?
Harapan pemerintah tentunya tarif akan turun dengan sendirinya, mengingat aliran yang dibawa jaringan serat optik tersebut sangat besar mencapai 300 Gbps.

Masyarakat akan mendapatkan layanan data yang didukung next generation nationwide broadband network secara murah, ditunjang dengan infrastruktur backbone sampai ke perdesaan .

Telkom super highway tersebut juga diharapkan makin memudahkan masyarakat mendapatkan informasi, menumbuhkan perekonomian setempat karena akan terintegrasi dengan program USO, dan tarif Internet akan turun cukup signifikan secara bertahap sampai semua jalur dibangun.

Apakah pemerintah berencana memberikan insentif ke Telkom, sebagai inisiasi pembangunan MKCS?
Itu usulan yang sangat bagus. Depkominfo akan segera membicarakannya dengan pihak terkait seperti Depkeu, Bappenas, dan internal Kominfo sendiri, mengenai bentuk insentif yang akan diberikan.

Yang jelas, pemerintah akan selalu mendukung upaya membangun infrastruktur telekomunikasi yang impact-nya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Melanjutkan MKCS, Palapa Ring akan dilanjutkan hingga Papua. Bagaimana pemerintah memastikan pembangunan itu bisa berjalan dengan baik?
Palapa Ring merupakan megaproyek pembangunan backbone serat optik yang diinisiasi pemerintah yang melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten. Di Kawasan timur Indonesia sendiri pembangunan Palapa Ring terdiri dari submarine cable dan inland cable sepanjang 10.812 km yang mengubungkan Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Telkom sudah memulainya dengan membangun link yang menghubungkan Mataram-Kupang. Pemerintah berharap, konsorsium yang teridiri dari Telkom, Indosat, dan Bakrie Telecom tersebut bisa melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Telkom, dan tidak ada anggota yang mundur.

Mengapa pemerintah tidak ikut serta menanamkan modal di Palapa Ring terebut?
Pemerintah tidak dalam posisi sebagai investor. Namun pemerintah akan memfasilitasi, baik dalam hal regulasi atau pun lainnya.

Pemerintah tentu akan mengundang pemain-pemain swasta lainnya yang berminat membangun jalur serat optik lainnya, terutama Surabaya-Hong Kong atau Surabaya-Australia.

Apakah korelasinya antara Palapa Ring dan peningkatan perekonomian lokal?
Selama ini wilayah timur Indonesia masih belum sepenuhnya terakses jaringan komunikasi, terutama yang berkapasitas besar.

Adanya Palapa Ring tersebut tentunya secara bertahap mengubah wajah daerah setempat menjadi lebih maju, pendidikan lebih baik, sarana kesehatan jadi lebih baik, karena aliran data yang dibawa bisa memuat berbagai informasi dari berbagai sektor secara terintegrasi.

Masyarakat juga bisa menemukan peluang usaha baru dengan masuknya Internet, adapun sekolah juga bisa diisi konten yang lebih bermutu.

Pewawancara : ARIF PITOYO

0 komentar: