2009, Pelanggan Telkomsel Tumbah 30%

Surabaya, Investor Daily – Pada 2009, Telkomsel area Jawa-Bali masih optimistis bisa tumbuh 30%, meski persaingan bisnis telekomunikasi masih ktetat dan krisis ekonomi yang menurunkan daya beli masih menghantui.

“Bagi Telkomsel, kondisi itu justru jadi tantangan karena masih banyak produk yang perlu dijadikan trigger memacu kinerja. Selain produk yang sudah lebih dulu dipasarkan. Telkomsel masih memiliki produk layanan T-Cash, data dan Blackberry,” kata Vice President Telkomsel Area Jawa Bali Gilang Prasetya dalam Review 2008 dan Overview 2008 di Malang, Sabtu (13/12).

Gilang menjelaskan, hingga akhir 2008, pencapaian Telkomesl area Jawa Bali, mencapai 107% dari target. Hingga November 2008, posisi pelanggan Telkomsel Jawa Bali mencapai 15,5 juta atau bertambah tiga juta lebih pelanggan baru dibanding posisi tahun lalu.

“Pada 2009, Telkomsel optimistis pelanggan Jawa Bali bisa tumbuh 30%,” kata dia.
Selain, operator terbesar di Indonesia itu tetap konsisten menambah jaringan infrastruktur demi menjaga kualitas. Di area Jawa Bali, Telkomsell memiliki 5.700 unit BTS dan lebih dari 118.289 titik layanan yang tersebar dari Pulau Karimaun Jawa ( Jawa Tengah) hingga Pulau Wetar di pelosok NTT.

Semantara itu, General Manager Sales and Customer Service Telkomsel Regional Jatim Tavadi Rismayuda menambahkan, pada 2009, pihaknya mengembangkan lebih lajut beberapa produk unggulan menjadi prioritas. “Selain mengedukasi layanan Blackberry dan internet broadband kecepatan tinggi, kami juga akan tetap fokus pada bisnis konten seperti NSP 1212 dan T-Cash,” kata Tavadi.

Khusus untuk T-Cash, Telkomsel akan mengembangkan jaringan merchant dan produknya. Sejak tiga bulan lalu, pihaknya telah menguji coba T-Cash remittance untuk sarana pengiriman uang bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Apalagi jumlah TKI dari Jatim sangat besar. Kontribus layanan T-Cash di Jatim sangat besar.

“Pada awal peluncuran T-Cash, transaksi hanya Rp 4 juta perbulan, kini menjadi Rp 2 miliar perbulan. Kami targetkan, pengguna T-Cash pada 2009 sebanyak tiga juta pelanggan,” kata Tavadi.

Hydro Fuel Cell
Di Medan, Telkomsel menerapkan teknologi Hydro Fuel Cell untuk sumber daya bagi radio pemancar (BTS)-nya.
Inovasi tertama di Asia yang ramah lingkungan itu dipasang di Medan sebagai solusi keterbatasn pasokan listrik di Indonesia. Teknologi catu daya ini melengkapi 78 unit BTS dengan sumber energi alternatif, yakni tenaga surya, tenaga air dan tenaga angin.

“Teknologi ini selain ramah lingkungan juga efisien serta memiliki berbagai keunggulan. Medan menjadi kota pertama yang penerapan sumber energi alternatif berupa teknologi hydro fuel cell ini,” kata Direktur Operasi Telkomsel David Ng akhir pekan lalu.

Vice President Network Operation Telkomsel Andreuw TAF menambahkan, teknologi hydro fuel cell ini tidak bising, tidak polutan (tidak beracun, tidak berbau) dan memiliki efisiensi proses yang jauh lebih baik dibanding sistem konvensional. “Energi yang terpasang dari sumber energi ramah lingkungan yang diterapkan Telkomsel sudah lebih dari 0,112 Mega Watt atau setara dengan hampir 100 genset konvensional berkapasitas 20 KVA yang biasa dipakai di industri telekomunikasi seluler,” kata Andreuw. (zal/rz)

0 komentar: