Oleh Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia
Jakarta: PT Telkom Tbk mengoptimalkan keterbatasan kanal yang dimilikinya di spektrum 800 MHz bagi layanan data fixed wireless access (FWA) Flexi dengan mengembangkan inovasi on device programme
(ODP).
(ODP).
Saat ini Telkom memiliki tiga kanal di frekuensi tersebut, berbagi dengan PT Bakrie Telecom (Esia) yang juga memiliki tiga kanal. ODP adalah inovasi membenamkan konten pada ponsel secara langsung sehingga bisa berhubungan dengan server milik Telkom. Konsep ini tidak membutuhkan kanal yang besar mengingat pengguna tidak perlu menarik data.
“Keuntungan lain dari konsep ini adalah jika simcard ditarik dari ponsel dan dipindahkan ke ponsen non-Flexi, konten tidak bisa diakses,” ujar Deputi Executive General Manager Divisi Flexi Judi Achmadi, di sela-sela peluncuran Flexi Muslim, kemarin.
Pada Permenkominfo No.181/2006 tentang Pengalokasian Kanal pada Pita Frekuensi Radio 900 MHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas dan Jaringan Bergerak Seluler, pemerintah menetapkan layanan Telkom Flexi pada spektrum milik Bakrie Telecom di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan pembagian masing-masing mendapatkan tiga kanal.
Satu kanal tersisa milik pemerintah yang akan diserahkan kepada salah satu dari dua operator itu yang dinilai berkinerja paling baik dalam 2 tahun setelah penetapan permenkominfo tersebut, atau tahun lalu.
Terkait dengan konten Flexi, Direktur Konsumer Telkom I Nyoman Wiryanata menambahkan Telkom harus melindungi konten yang dimilikinya seiring dengan strategi perseroan yang ingin meningkatkan pendapatan dari pelanggan.
“Saat ini Flexi digunakan oleh 13,8 juta pelanggan. Sebanyak 650.000 merupakan pelanggan komunitas yang rajin mengakses konten,” katanya.
Menurut dia, segmen komunitas lain yang sedang digarap Telkom adalah umat muslim yang akan menunaikan ibadah puasa.
“Kami menggandeng empat vendor ponsel, yakni Nexia, Haier, ZTE, dan Huawei yang menghadirkan konten nuansa islami, seperti Quran Mobile, hadits, zakat, infak, ringtone, beserta aplikasi islami lainnya,” katanya.
Telkom menargetkan ponsel yang menjual konten muslim digunakan sekitar 100.000 – 200.000 pelanggan.
“Keuntungan lain dari konsep ini adalah jika simcard ditarik dari ponsel dan dipindahkan ke ponsen non-Flexi, konten tidak bisa diakses,” ujar Deputi Executive General Manager Divisi Flexi Judi Achmadi, di sela-sela peluncuran Flexi Muslim, kemarin.
Pada Permenkominfo No.181/2006 tentang Pengalokasian Kanal pada Pita Frekuensi Radio 900 MHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas dan Jaringan Bergerak Seluler, pemerintah menetapkan layanan Telkom Flexi pada spektrum milik Bakrie Telecom di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan pembagian masing-masing mendapatkan tiga kanal.
Satu kanal tersisa milik pemerintah yang akan diserahkan kepada salah satu dari dua operator itu yang dinilai berkinerja paling baik dalam 2 tahun setelah penetapan permenkominfo tersebut, atau tahun lalu.
Terkait dengan konten Flexi, Direktur Konsumer Telkom I Nyoman Wiryanata menambahkan Telkom harus melindungi konten yang dimilikinya seiring dengan strategi perseroan yang ingin meningkatkan pendapatan dari pelanggan.
“Saat ini Flexi digunakan oleh 13,8 juta pelanggan. Sebanyak 650.000 merupakan pelanggan komunitas yang rajin mengakses konten,” katanya.
Menurut dia, segmen komunitas lain yang sedang digarap Telkom adalah umat muslim yang akan menunaikan ibadah puasa.
“Kami menggandeng empat vendor ponsel, yakni Nexia, Haier, ZTE, dan Huawei yang menghadirkan konten nuansa islami, seperti Quran Mobile, hadits, zakat, infak, ringtone, beserta aplikasi islami lainnya,” katanya.
Telkom menargetkan ponsel yang menjual konten muslim digunakan sekitar 100.000 – 200.000 pelanggan.
0 komentar:
Posting Komentar