BRTI Pertimbangkan tutup SMS Berhadiah


Oleh Roni Yunianto & Arief Pitoyo

Jakarta, Bisnis Indonesia – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BTRI) mempertimbangkan kemungkinan untuk menutup semua layanan SMS berhadiah yang menjadi bagian dari industri layanan nilai tambah operator seluler.

Anggota BRTI Heru Setadi mengatakan rencana institusinya untuk mendalami kemungkinan tersebut.
“Kami prihatin dengan SMS Premium beraroma penipuan apapun bentuknya,” ujarnya baru-baru ini.

Menurut dia, pemberian peringatan keras sampai pembekuan (suspend) belum juga membuat jera penyedia konten nakal tersebut, SMS berhadiah dan SMS Premium merupakan layanan andalan content provider (CP).

Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), menuturkan regulasi terkait dengan penyedia konten tengah disusun dalam rancangan Peraturan Menteri yang akan diterbitkan antara Desember 2008 sampai Januari 2009.

“Selama 2 tahun inii belum selesai-selesai, karena sejumlah kendala di antaranya izin memang bukan Postel yang menerbitkan, dan saat itu kami tidak ingin over regulated,” tuturnya.
Menurut Gatot, dengan mulai maraknya permasalahan dalam layanan SMS berhadiah tersebut, instansinya harus turun tangan untuk mengaturnya.

Depkominfo akan mengatur CP dalam payung hukum yang spesifik seperti mengatur kewajiban CP, membedakan pengguna yang berlangganan dengan yang tidak, serta cara mengakses layanan dan sebagainya.
Dia mengatakan pada saat yang sama instansinya juga tidak ingin SMS kampanye Pemilu merujuk pada SMS jasa premium yang belum diterbitkan. “Namun, draf Permen SMS Premium dan draf SMS kampanye masuk dalam daftar peraturan yang termasuk dalam skala cepat untuk segera diberlakukan,”

Putus kontrak
Kalangan operator telekomunikasi telah meminta kepada Depkominfo agar mereka tidak dipersalahkan karena operator mempunyai perpanjangan tangan berbisnis dengan CP. Hubungan antara CP dan operator adalah hubungan bisnis ke bisnis.

Baru-baru ini organisasi Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) melaporkan satu penyedia konten, PT Cahaya Intiza Abadi (CIA) kepada BRTI atas dugaan penipuan dalam layanan Kuis Mutiara Hikmah di operator Telkomsel.

BRTI, lanjut Heru, telah mengirim undangan kepada Idtug dan PT CIA untuk mendapatkan klarifikasi.
“Mereka kami undang Rabu untuk klarifikasi guna membahas undian CP 3545 yang dinilai tidak transparan,” ujarnya.

PT Telkomsel telah memutuskan kontral PT CIA sebagai penyedia konten bagi pelanggan operator seluler tersebut, meskipun dugaan penipuan yang dituduhkan kepada CP dengan kode SMS 3545 tersebut belum terbukti.

Hendry Mulya Sjam, VP Marketing Telkomsel, menuturkan pihaknya sudah memutuskan kontrak dengan perusahaan tersebut sejak pekan lalu.

“Adapun penyelesaian administrasi dan urusan keuangan kemungkinan besar baru selesai besok,” ujarnya kepada Bisnis.
Menurut dia, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut sejak lama dan telah memblokir layanan 3545 sejak Jumat 5 Desember.

Ketua Idtug Budi Yakin mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan penipuan tersebut dan telah melakukan investigasi.
Dari hasil investigasi Idtug secara acak terhadap enam pengguna layanan 3545, maka dapat disimpulkan CP tersebut telah melakukan penipuan kepada pelanggannya.

Yuni, pengelola layanan Kuis Mutiara Hikmah PT CIA Mobile, membantah dugaan adanya penipuan dari pihaknya kepada pelanggan telekomunikasi.

“Semua itu tidak benar. Kami sangat transparan dalam hal pemberian poin kepada peserta, demikian juga daftar pemenangnya,” ujarnya.

PT CIA Mobile bahkan mempersilakan semua pihak untuk melihat sendiri data-data peserta layanan Mutiara Hikmah, beserta data pemenangnya secara transparan.
Menurut Yuni, pihaknya sangat transparan dalam pemberian poin dan selalu menyampaikan kepada peserta. Dia mengaku akhir-akhir ini banyak pihak yang menyerang PT CIA Mobile tanpa mengecek kebenarannya. (roni.yunianto@bisnis.co.id/arif.pitoyo@bisnis.co.id)

1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut