Operator GSM Yakin Pasar Masih Tumbuh

Pemilu genjot pelanggan dan pendapatan

Oleh Muhammad Sufyan & Asep Mulyana

Bandung, Bisnis Indonesia – Tiga operator GSM terbesar yakin pelanggan seluler di Jawa Barat pada tahun ini masih akan tumbuh secara signifikan, di tengah semakin berkurangnya potensi pelanggan baru.

Telkomsel membidik satu juta pelanggan baru sehingga totalnya sampai akhir tahun menjadi 6,9 juta pelanggan, Indosat menargetkan 1,6 juta menjadi 6,6 juta, dan XL mengincar 600.000 nomor menjadi 3,6 juta pelanggan sampai akhir tahun.

Berdasarkan perhitungan internal Telkomsel, jumlah penduduk di area pemasaran Jabar (minus Sukabumi dan Purwakarta) mencapai 25 juta jiwa, dengan penduduk yang mampu berlangganan telepon seluler 17 juta.

Dari jumlah itu, penduduk yang sudah pelanggan 11 operator yang beroperasi di area ini sekitar 15 juta, sehinggan potensi pasar yang tersisa tinggal dua juta orang.

“Kami yakin bisa mengambil satu juta pelanggan baru dari dua juta penduduk yang potensial, sisanya yang satu juta akan diperebutkan oleh operator lain,” kata GM Sales and Customer Service Telkomsel Jabar, Tb. Daniel Azhari, kemarin.

Dia yakin mampu meraih target tersebut, karena realisasi pelanggan 2008 menunjukkan pencapaian 40% dari target, dimana operator itu semula menargetkan total pelanggan 5,4 juta, dan realisasinya 5,9 juta nomor.

Pencapaian pelanggan baru tersebut, kata Daniel, akan diraih dengan memanfaatkan momentum pemilu legislatif dan presiden pada 2009.
“Pelaksanaan pemilu lokal dan regional saja bisa menaikkan pelanggan baru dan pendapatan, apalagi ini tingkat nasional,” tuturnya.

Target lebih tinggi
Ditempat terpisah, Head of PT Indosat West Java Regional Office Bambang Wirawanto mengungkapkan pihaknya mendapatkan target 2009 yang cukup tinggi setelah mencatat pertumbuhan pelanggan baru 100% atau sebanyak 2,5 juta nomor.

Realisasi itu menjadikan pelanggan Indosat di area Jabar sampai akhir tahun lalu mencapai 5 juta nomor, sehingga manajemen pusat memberikan target yang lebih tinggi untuk tahun ini, meskipun tengah terjadi tren penurunan daya beli.

“Kami optimistis mencapai target, karena potensi akuisisi (pelanggan) di kota besar serta menarik pelangan baru di kota kecil masih terbuka lebar. Apalagi, ada momentum pemilu pada tahun ini,” katanya.

Menurut Bambang, pemilu yang bersifat langsung, otomatis akan membuat kampanye dilaksanakan secara agresif. Karenanya, partai politik dan calon legislatif membutuhkan medium komunikasi massal yang terjangkau.

Sesama kader partai juga memerlukan komunikasi insentif, sehingga telepon menjadi pilihan sarana berkomunikasi. Apalagi, tarif layanan suara dan pesan singkat pada tahun ini akan terjangkau.

“Karenanya, kami lihat potensi pertumbuhan akan tesebar merata. Baik di kota ini maupun kota sekunder. Jadi, teknik promosi tidak akan jauh beda dengan tahun lalu sekalipun ada efisiensi.”

Rd. Sofie Purbayanti, Regional Sales Manager West Java PT Excelcomindo Pratama, mengungkapkan pemilu sangat berpotensi menaikkan penjualan, meskipun kemungkinan turunnya penjualan juga ada.

Dia menjelaskan komunikasi antara konstituen dan partai politik bisa dilakukan dengan manfaat lebih efektif, jika dilakukan melalui layanan pesan singkat yang dikirim serentak (broadcast).

“Karena itu, kami targetkan di awal 600.000 nomor baru. Tapi kalau di tengah jalan sudah tercapai, target pasti diakselerasi lebih tinggi. Itu yang kami alamai pada tahun lalu, makanya orang sales sibuk terus,”

Pelanggan XL di Jabar, kata dia, hingga posisi Desember 2008 sudah mencapai 3 juta nomor. Dengan tambahan target baru, posisi pelanggan akhir tahun ini diproyeksikan mencapai 3,6 juta sampai 4 juta pelanggan. (muhammad.sufyan@bisnis.co.id)

0 komentar: