12 Februari 2009 BlackBerry Ilegal Kuasai 60% Pasar Jatim

Oleh Imam Ghozali dan Rizagana

Surabaya, Investor Daily – Demam BlackBerry (BB) di Indonesia telah menjalar ke Surabaya. Keadaan ini memicu masuknya perangkat BB ilegal atau masuk kategori ilegal (black market/BM). Porsi BB BM itu bahkan mencapai 60% lebih.

Mulyono Ongko, pemilik Whiz IT, salah satu reltailer produk BB Indosat, mengatakan, dominasi BB yang ilegal dan tidak bergaransi itu sangat marak di Jawa Timur (Jatim). Hal ini tak lepas dari permintaan BB di Jatim yang sangat tinggi, sedangkan pasokannya amat terbatas. Selain itu, harga BB BM yang relatif lebih murah juga menjadi faktor pemicu.

“Untuk BlackBerry tidak ada yang palsu. Kalaupun produk tersebut dikatakan BM karena tidak ada garansinya. BB itu tadinya untuk negara lain, seperti Singapura, Hong Kong, Tiongkok, atau negara lain. Tapi BB itu dijual di Indonesia karena lebih laku. Selain itu, ada juga BB yang rekondisi,” kata Mulyono di Surabaya, Rabu (11/2).

Untuk itu, Muluono menyarankan agar pembeli BB meneliti dengan jeli produk BB yang dibeli. Konsumen jangan terpengaruh dengan harga murah. “Banyak pembeli tergiur dengan produk BM karena harganya murah. Padahal BB itu di-lock. Memang ada cara yang membuatnya jadi unlock. Selain itu, pelanggan akan menghadapi banyak persoalan dengan BB BM itu,” kata dia.

Beredarnya BB asli tapi palsu itu amat merugikan operator telepon seluler yang menjadi mitra bisnis Research In Motion (RIM), produsen BB. Pasalnya, peredaran BB di Indonesia (dan di seluruh dunia) selalu melekat dengan operator. Di Indonesia ada tiga operator yang menjadi mitra RIM, yakni Telkomsel, Indosat dan XL.

Dengan demikian, peredaran BB BM itu sedikit banyak merugikan para operator yang menjadi mitra resmi RIM di Indonesia. Hal ini pernah pula ditanyakan kepada Regional Director RIM Asia Pasifik Adele Beachley saat berkunjung ke Jakarta pada 20 Januari 2009. Namun, dia tidak mau menjawab langsung masalah BB BM itu.

“Di Indonesia kami kerja sama eksklusif dengan tiga operator,” ujar Adele Beachley.

Mulai Menurun
Mulyono mengatakan, akhir-akhir ini, peredaran BB BM di pasaran secara perlahan mulai turun. Ini tidak lepas dari edukasi yang diberikan kepada para calon pelanggan BB. Tidak sedikit pelanggan BB yang menggunakan produk BM mengeluh karena ternyata perangkat yang dimilikinya hanya bisa dipakai untuk SMS dan telepon, layaknya ponsel biasa.

“Kalau bulan Januari sempat menyentuh angka 60% dari sekitar 1.000 produk BB yang terjual di Jatim, pada Februari ini diperkirakan turun menjadi 40%,” kata Mulyono.

Selain itu, tiga operator yang menjadi mitra eksklusif RIM di Indonesia telah menyediakan varian produk BB dengan berbagai harga, mulai dari BB Bold yang berharga Rp 8 Jutaan, BB Javelin Rp 6,5 juta, BB Curve 8900 Rp 7,25 juta, dan BB Pearl Flip 8220 Rp 5,55 juta.

Sementara itu, Divison Head of Marketing and Sales Support PT Indosat Regional Jatim dan Bali-Nusra Ahmad Rusdilfahmi mengatakan, salah satu penyebab booming BB di Indonesia adalah karena harga layanan yang terjangkau, jumlah tipe BB yang makin banyak, serta fungsinya yang bisa untuk kantoran, hiburan, dan gaya hidup.

“Potensi pasar BB di Indonesia, termasuk Jatim sedang bertumbuh pesat. Untuk itu, Indosat mempersiapkan produk dan infrastruktur mengantisipasi booming layanan BB,” jelas Ahmad.

Dulu, untuk berlangganan layanan BB, seseorang harus merogoh kocek Rp 400 ribu per bulan, dan hanya untuk pelanggan pascabayar. Kini pelanggan prabayar pun bisa berlangganan BB secara bulanan, mingguan atau bahkan harian. Biaya langganan bulanannya pun hanya sekitar Rp 180 ribu.

“Indosat dengan layanan BB on Demand menyediakan paket mingguan dan bulanan. Dengan memilih BB on Demand paket bulanan dengan biaya Rp 160 ribu, pelanggan mendapat pulsa senilai Rp 50 ribu untuk menelepon dan SMS. Responsnya amat tinggi, bahkan 65% pelanggan BB Indosat adalah kategori BB on Demand,” kata dia.

Telkomsel yang menyediakan layanan BB prabayar pertama di Tanah Air juga menawarkan paket Rp 180 ribu per bulan. Sedangkan PT Excelcomindo Pratama, operator XL, juga menawarkan paket bulanan Rp 150 dan paket harian Rp 5.000.

0 komentar: