Media Indonesia – Temasek Holding mencatatkan angka kerugian sebesar 31% atau setara dengan S$58 miliar. Kerugian yang ditanggung dari seluruh anak usahanya itu terjadi selama kurun waktu delapan bulan pada tahun lalu.
Menteri Keuangan Senior Lim Hwee Hwa mengatakan kepada perlemen bahwa portofolio Temasek Holding merosot ke posisi S$127 miliar (US$84,7 miliar) pada 30 November tahun lalu. Turun 31% dari angka S$185 miliar pada 31 Maret 2008.
Tetapi Lim menyatakan anjloknya portofolio perusahaan investai milik pemerintah Singapura itu lebih kecil jika dibandingkan dengan penurunan tajam indeks saham, termasuk indeks MSCI Singapura. Dia menjelaskan 44% kejatuhan itu disebabkan oleh depresiasi dolar Singapura.
Pada tahun lalu, Temasek sempat menyuntikkan dana ke perusahaan investasi AS Merrill Linch yang merugi karena penurunan aset surat berharga berbasis subprime mortagage.
Temasek mengganti chief executive-nya, Ho Ching, pekan lalu dengan Charles Goodyear. Seperti diketahui, Goodyear adalah petinggi di BHP Billiton.
Jatuhnya Temasek Holding tidak lepas dari penurunan usaha anak usahanya. Maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 2,6% pada tahun lalu. Laba bersih SIA tercatat S$337 juta (US$225 juta) dengan pendapatan US$4,16 miliar.
Penurunan itu disebabkan anjloknya laba bersih SIA sebesar 42,8% di kuartal ketiga hingga Desember 2008 akibat jumlah penumpang dan kargo yang menurun. “Permintaan angkutan udara diperkirakan masih lesu untuk 2009 ini.”
Sementara itu, Singapore Telecommunications (SingTel), kemarin, juga melaporkan penurunan laba bersih sebesar 16% di kuartal ketiga 2008. Laba bersih di tiga bulan sampai 31 Desember mencapai S$799 juta (US$532,7 juta), turun dari US$ 952 juta selama kuartal yang sama tahun sebelumnya. (AFP/Ant/E-5)
0 komentar:
Posting Komentar