Pelanggan 36,5 Juta dan BTS 14.162
Oleh Rizagana
Jakarta, Investor Daily – Dalam jumlah pelanggan telepon seluler, PT Indosat menempati peringkat kedua setelah PT Telkomsel. Namun, dalam jumlah based transceiver station (BTS), Indosat berada di peringkat ketiga di bawah PT Excelcomindo Pratama (EP), operator XL.
Oleh Rizagana
Jakarta, Investor Daily – Dalam jumlah pelanggan telepon seluler, PT Indosat menempati peringkat kedua setelah PT Telkomsel. Namun, dalam jumlah based transceiver station (BTS), Indosat berada di peringkat ketiga di bawah PT Excelcomindo Pratama (EP), operator XL.
Dirut Indosat Johnny Swandy Sjam mengatakan, jumlah pelanggan Indosat hingga akhir 2008 bertambah 12 juta dibanding posisi akhir 2007 sehingga menjadi 36,5 juta. Jumlah pelanggan Indosat itu jauh di bawah Telkomsel yang hingga akhir 2008 berhasil menghimpun 65,3 juta pelanggan. Namun, jumlah pelanggan Indosat masih lebih tinggi dari pelanggan XL yang mencapai 26 juta.
Sementara itu, jumlah BTS yang dimiliki Indosat hingga akhir 2008 sebanyak 14.162 BTS. Jumlah ini dibawah Telkomsel dengan 27.000 BTS, dan PT EP dengan 16.500 BTS.
“Dengan 14.162 BTS, sebenarnya kami tidak bisa dikatakan berada di posisi ketiga. Dan memang ini tidak bisa dibanding-bandingkan karena sebagian layanan kami berada pada frekuensi 900 MHz yang tidak membutuhkan banyak BTS,” kata Johnny menjawab pertanyaan Investor Daily saat memaparkan kinerja Indosat 2008 di Jakarta, Kamis (26/2).
Dia menjelaskan, jaringan BTS Indosat pada akhir 2008 yang sebanyak 14.162 BTS telah mencakup 33 provinsi, 428 kabupaten, dan 3.620 kecamatan di seluruh Indonesia.
Pertambahan jumlah pelanggan pada 2008 merupakan pertambahan yang tertinggi selama ini. Dari total pelanggan sebanyak 36,5 juta, sekitar 97,5% adalah pelanggan prabayar (Mentari dan IM3), sedangkan 2,5% adalah pelanggan pascabayar (Matrix). “Salah satu inovasi kami pada 2008 adalah Indosat single voucher untuk IM3 dan Mentari, serta paket IM3 dan Mentari yang bisa saling berpindah,” kata dia.
Manajeman Indosat, dalam kesempatan itu belum diperkenankan mengungkapkan target dan rencana pada tahun ini. Larangan itu berkaitan dengan rampungnya akuisisi 65% saham Indosat oleh Qatar Telecom (Qtel). Target dan rencana 2009 baru boleh diungkap kepada khalayak setelah Qtel menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) yang menurut rencana digelar pada minggu keempat Maret 2009.
Secara umum, Johnny mengungkapan, kinerja Indosat 2008 kuat, baik dalam neraca keuangan maupun layanannya. Pendapatan usaha Rp18,66 triliun dan laba bersih Rp1,88 triliun atau turun 8% dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang 2008, Indosat menginvestasikan dana Rp 13.07 triliun, termasuk untuk membangun 3.400 BTS baru.
“Tiga pilar utama bisnis Indosat, seluler, data tetap, dan telepon tetap terus bertumbuh dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian kinerja perseroan pada 2008,” kata Johnny. Layanan seluler, layanan data tetap (multidemia, komunikasi data, dan Internet), serta layanan telepon tetap memberikan kontribusi masing-masing sebesar 75%, 15% dan 9% terhadap pendapatan perusahaan konsolidasi.
Untuk layanan data tetap Indosat pada 2008 tumbuh signifikan dengan meningkatnya permintaan jasa IP-VPN, internet, dan layanan sirkit sewa berkecepatan tinggi (high speed leased line).
ARPU Turun
Meski mengalami peningkatan jumlah pelanggan seluler pendapatan rata-rata per pelanggan per bulan (ARPU) Indosat turun sekitar 27% menjadi RP38.600 pada 2008. ARPU untuk StarOne (layanan telepon nirkabel bermobilitas terbatas/FWA) juga turun 34% menjadi RP 22.900 per bulan. “Penurunan ARPU ini disebabkan karena penambahan jumlah pelanggan baru kami lebih banyak di segmen bawah,” kata Johnny.
Pelanggan FWA Indosat akhir tahun lalu naik 21% menjadi 761 ribu dibanding akhir 2007. Pendapatan dari layanan FWA meningkat 11%.
0 komentar:
Posting Komentar