Analis melihat pendapatan dan laba bersih TLKM masih bisa tumbuh tahun ini
Oleh Sandy Baskoro
Jakarta, Kontan – Sektor telekomunikasi termasuk salah satu sektor yang tahan banting ditengah krisis. Maklum, dalam keadaan yang buruk sekalipun, orang tetap butuh berkomunikasi. Artinya, bisnis sektor ini akan tetap tumbuh.
Alhasil, para pelaku bisnis telekomunikasi pun tetap mempersiapkan ekspansinya. Ambil contoh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tahun ini, emiten yang ngetop dengan sebutan Telkom ini menyiapkan dana Rp 22 trilin untuk membiayai pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi.
Oleh Sandy Baskoro
Jakarta, Kontan – Sektor telekomunikasi termasuk salah satu sektor yang tahan banting ditengah krisis. Maklum, dalam keadaan yang buruk sekalipun, orang tetap butuh berkomunikasi. Artinya, bisnis sektor ini akan tetap tumbuh.
Alhasil, para pelaku bisnis telekomunikasi pun tetap mempersiapkan ekspansinya. Ambil contoh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tahun ini, emiten yang ngetop dengan sebutan Telkom ini menyiapkan dana Rp 22 trilin untuk membiayai pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi.
Dari belanja modal alias capital expenditure (capex) tadi, Telkom mengalokasikan 70% untuk membiayai belanja anak usahanya, PT Telkomsel. Fokusnya adalah membangun infrastruktur Telkomsel.
Pelanggan naik
Perusahaan telepon cap negara ini masih yakin bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja tahun ini, walaupun tak akan seheboh tahun sebelumnya. “Kami memporyeksikan bisnis Telkom 2009 masih tumbuh, tetapi tentunya melambat karena pengaruh krisis global,” kata Eddy Kurnia, Wakil Presiden Komunikasi Pemasaran dan Publik Telkom, kemarin.
Lihat saja, baru-baru ini Telkom mengumumkan jumlah pelanggannya di akhir 2008 mencapai 86,6 juta pelanggan atau tumbuh 37,46% ketimbangan 2007. Rinciannya, pelanggan seluler (Telkomsel) mencapai 65,3 juta atau naik 36,32% ketimbang 2007, dan pelanggan fixed wireless (Flexi) naik 98,43% jadi 12,7 juta pelanggan. Tapi pelanggan telepon rumah alias fixed wireline turun 1,14% menjadi 8,6 juta pelanggan.
Analis menilai, fundamental TLKM masih bagus. Memang, pendapatan Telkom dari bisnis seluler akan merosot. “Pangsa pasar Telkomsel dicuri XL,” ujar Analis BNI Securitie Akhmad Nurcahyadi.
Perang tarif telepon juga merobek kantorng Telkom. Padahal tahun ini, “Operator telepon masih terus menurunkan tarif secara signifikan,” tutur Sonny John, Analis Samuel Sekuritas Indonesia.
Tapi, menurut Akhmad, Telkom masih bisa menggenjot pendapatan dari divisa data dan internet. Pada 2007, divisi data dan internet menyumbang 30% dari total pendapatan Telkom. Tahun ini, Akhmad meramal bisnis data dan internet Telkom bisa menyumbangkan 35-350% dari total pendapatan.
Apalagi, saat ini Telkom masih menjadi pemimpin di pasar telekomunikasi. Sekadar gambaran, saat ini anak usaha Telkom, Telkomsel menguasai 46% pasar seluler. Tambahan lagi, “Utang Telkom lebih sedikit karena sebagian besar belanja modal untuk perawatan Telkom juga dibiayai oleh kas internal. Berbeda halnya dengan emiten lainnya yang mengandalkan utang,” tutur Sonny.
Akhmad menghitung pendapatan Telkom tahun ini bisa mencapai Rp 63,35 triliun, tumbuh tipis 3,49% dari perkiraan pendapatan tuhun lalu. Laba bersihnya juga bisa naik 6,2% menjadi Rp 12,67 triliun.
Hitungan Sonny lebih tinggi. Tahun ini pendapatan Telkom bisa Rp 66,2 triliun dan laba bersihnya akan mencapai Rp 12,84 triliun.
Melihat prospek itu, kedua analis itu memasang rekomendasi beli untuk saham TLKM. Sonny pasang target harga Rp 8.400 per saham, sementara Akhmad menargetkan harga Rp 7.250 per saham. Kemarin, saham TLKM dihargai Rp 6.500 per saham.
0 komentar:
Posting Komentar