17 Februari 2009 Telkom Lengkapi Teknologi Internet Speedy di KTI

Makassar, Bisnis Indonesia – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divre VII membenahi perangkat layanan Speedy di kawasan timur Indonesia dengan menebar sedikitnya 101 lokasi bypass Metro Ethernet (ME) broadband berkeceapatan hingga 400 GB.

Selain itu, Telkom menyiapkan satu IP call center berkecepatan 600GB di Makassar. Layanan yang sudah tersedia bakal terhubung langsung dengan tiga lokasi Tera Router (TR) di Batam, Jakarta, dan Surabaya.

Peningkatan teknologi, jaringan, dan kemampuan layanan Speedy tersebut bertujuan mengejar target 150.000 pelanggan hingga akhir tahun 2009.
“Peningkatan ini sudah kami lakukan di KTI. Ini salah satu proyek besar Telkom untuk meng-upgrade semua bentuk layanan,” kata Senior General Manager Supply Center Ketut S. Kardha kepada Bisnis, disela bertemu Komisaris Independen Telkom P. Sartono, kemarin.

Ketut mengemukakan peningkatan kapasitas Speedy di Telkom Divre VII, sudah dapat dinikmati oleh 50.000 pelanggan.

Pembangunan teknologi Speedy, kata dia, sudah rampung tahun 2008 dengan daftar tunggu 135.000 SSL, dan masuk awal 2009 mencapai 140.000 SSL.

Dari jumlah itu, Telkom masih memiliki cadangan 10.000 SSL yang siap dipasarkan tahun ini. Peningkatan kapasitas juga berdampak pada kecepatan browsing internet yang naik dari 512 kbs menjadi 2 mbps.

Hal itu memungkinkan pelanggan personal menikmati koneksi internet setara layanan korporat.
Perbaikan infrastruktur Speedy, menurut Ketut, untuk mempercepat penetrasi teknologi informasi di KTI yang terbilang lambat, yaitu hanya 200.000 pengguna internet, meliputi pelanggan Telkomnet Instant dan Speedy.

Pembenahan Speedy juga menunjukkan Telkom siap menerapkan teknologi triple play, yang menghadirkan layanan wireline (telepon rumah), data internet, dan video on demand Telkom Vision. Layanan triple play dapat diakses cukup dengan kabel tunggal dari telepon.

Executive General Manager Telkom Divre VII Elvizar KH menjelaskan broadband Speedy saat ini sudah sangat besar dan menjadi andalan untuk merebut pelanggan di KTI.

Namun, lanjut Elvizar, peningkatan jaringan tersebut harus dikompensasi dengan kenaikan tarif berlangganan Speedy. Dia menolak menyebutkan berapa besar kenaikan tarif setelah penerapan teknologi baru Speedy. (K28)

0 komentar: