Oleh Roni Yunianto
Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Telkomsel mengalokasikan 70% dari total belanja modal US$1,5 miliar tahun ini untuk mendukung kapasitas dan cakupan layanan menyususl rencana perusahaan membidik pasar baru, termasuk menggarap ceruk pasar yang masih ada.
Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Telkomsel mengalokasikan 70% dari total belanja modal US$1,5 miliar tahun ini untuk mendukung kapasitas dan cakupan layanan menyususl rencana perusahaan membidik pasar baru, termasuk menggarap ceruk pasar yang masih ada.
Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama PT Telkomsel, mengatakan 70% dari belanja modal US$1,5 miliar akan ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan cakupan layanan dan 30% lainnya untuk sistem pendukung termasuk billing.
“Diantaranya kami ekspansi jaringan 2G dan akan menambah lagi sekitar 4.000 base transceiver station [BTS] dari 27.000 BTS saat ini, sehingga total menjadi 31.000 BTS,” ujarnya disela-sela sharing session dengan media, kemarin.
Peningkatan kapasitas itu diklaim akan mendukung peningkatan kualitas layanan. Kualitas menjadi salah satu fokus Telkomsel selain menggarap pasar layanan dasar (suara dan SMS), layanan nilai tambah (VAS) termasuk broadband dan fokus pada sinergi dengan perusahaan induk, PT Telkom dan SingTel.
“Dalam 6 bulan kami janjikan ada perubahkan di sisi jaringan karena kami melakukan peningkatan [enhancement] jaringan 2G maupun 3G baik di jaringan inti maupun BTS.”
Menurut Sarwoto, pihaknya telah mengajukan permintaan tambahan spektrum 3G dengan besaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Harapan kami tidak terlalu lama pemerintah dapat memberikan tambahan tersebut karena untuk mendukung peningkatan kualitas,” ujarnya.
Adapun rencana sinergi dengan induk perusahaan itu diantaranya meningkatkan kapasitas transit protokol internet, kabel laut Batam-Singapure. Sementara investasi untuk sistem pendukung seperti billing akan membuat proses layanan seperti isi ulang kartu lebih luas tersedia, mudah dan akurat.
Sarwoto menegaskan pihaknya akan mendorong pelanggan ke trek kualitas dan meninggalkan apresiasi terhadap harga menyusul sudah terjangkaunya tarif telekomunikasi saat ini.
Dia memperkirakan masih ada potensi pasar sekitar 60 juta pelanggan termasuk dari kalangan yang berdaya beli rendah yang dapat direbut Telkomsel yang juga berncana meningkatkan jumlah reseller dari 480.000 menjadi 1 juta reseller.
Per Januari 2009, Telkomsel telah menjaring 67,2 juta pelanggan atau sekitar 50% pengguna ponsel di Indonesia di mana kartu prabayar simPATI memberikan kontribusi tertinggi yakni 45 juta pelanggan disusul kartu As 20,3 juta dan kartu Halo pascabayar yang mencapai 1,9 juta pelanggan.
0 komentar:
Posting Komentar