06 Maret 2009 2009, Telkom Pastikan 80% Capex Terserap

Jakarta, Investor Daily – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memastikan sekitar 75-80% dana belanja modal sebesar Rp21 triliun akan terserap. Sedangkan sisanya masih menunggu kelanjutan sejumlah proyek perseroan.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, penyerapan capex yang pasti mencapai Rp16,5-17,6 triliun tahun ini. Penggunaan dana capex lainnya belum bisa dipastikan, mengingat ada pembayaran satelit dengan rata-rata berlaku 2,5 tahun. “Jadi, rata-rata yang harus dibayar tahun ini saja sekitar 75-80% dari capex, sisanya tergantung umur proyeknya,” kata dia di Jakarta, Kamis (5/3).

Pembayaran sisa proyek akan tergantung kebutuhan dan dalam waktu tertentu. Menurut dia, Telkom telah mencanangkan sebesar Rp14-15 triliun dana capex untuk pengembangan bisnis seluler dan sisanya sekitar Rp 708 triliun untuk pengembangan bisnis nonseluler.

Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut juga akan menggunakan sebagian dana capex untuk melunasi utang jatuh tempo. Menurut dia, total utang jatuh tempo tahun ini mencapai Rp3 triliun.

Menurut dia, perseroan menyiapkan sekitar 50-60% atau setara Rp16 triliun pendanaan belanja modal dari kas internal. Sedangkan sisanya senilai Rp8 triliun berasal dari pinjaman bank. Dana eksternal berasal dari pinjaman bank dan emisi obligasi.

Dia menjelaskan, perseroan sudah mendapatkan komitmen pinjaman senilai Rp4-5 triliun dari beberapa bank lokal. Adapun rencana emisi obligasi sedang tahap kajian hingga kondisi pasar modal mulai membaik, “Rencana penerbitan obligasi itu masih dalam kajian internal. Perseroan menunggu saat yang tepat, serta dibutuhkan analisa lebih komprehensif,” ungkapnya.

Pihaknya juga belum menunjukan pinjaman pelaksana emisi (underwriter), termasuk target dana melalui obligasi. Menurut dia, awalnya perseroan memproyeksikan nilai obligasi Rp 2 triliiun.

Rinaldi mengatakan, perseroan mengincar penambahan pelanggan Flexi sebanyak 3-4 juta tahun ini. Sedangkan pelanggan GSM diharapkan tumbuh menjadi 65 juta pelanggan, dengan pangsa pasar 50% dari total pelanggan seluruh global system for mobile communications (GSM) nasional.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BIE) kemarin, saham TLKM ditutup menguat menjadi Rp6.400 persaham. Jumlah saham berpindah tangan mencapai 10,08 juta unit, dengan nilai Rp64,05 miliar. (fei)

0 komentar: