13 April 2009 Hindari Masalah Back Up IT

KPU Dan Telkom Diminta Optimalkan Kinerja IT Pemilu

Rakyat Merdeka – Pada pemilu 2004 Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menghimbau Komisi Pemilihan Umum (KPU), Telkom dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengoptimalkan kinerjanya mengurusi masalah back up IT pemilu 2009.

Pengalaman munculnya berbagai masalah back up IT pada pemilu 2004, dalam rekapitulasinya di Hotel Borobudur Jakarta, memberi pelajaran berharga bagi Depkominfo. Meskipun departemen ini tidak secara langsung bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan IT pemilu.

“KPU, BPPT dan PT Telkom harus berhati-hati, cermat dan cepat dalam mendukung kelancaran komunikasi data secara efisien, efektif dan dengan tingkat akurasi dan sistem keamanan yang tinggi,” pinta Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, permasalahan yang muncul ketika pemilu 2004 antara lain masalah entry data, kelambatan dampak penggunaan Identification Character Recognition hingga masuknya sejumlah hacker.

Menurut Gatot, kesiagaan dukungan layanan telekomunikasi lain yang saat ini dilakukan Depkominfo adalah menyediakan Posko Frekuensi Radio. Ditjen Postel akan terus melakukan monitoring secara intensif baik dari kantor pusat Ditjen Postel maupun melalui seluruh kantor balai Loka Monitoring Frekuensi Radio di seluruh Indonesia juga diminta untuk stand by 24 jam penuh guna mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan atau bentuk gangguan terhadap penggunaan frekuensi secara ilegal. Baik untuk tujuan kampanye Pemilu secara langsung maupun tidak langsung.

“Kegiatan seperti ini bukan dilakukan untuk Pemilu 2009 ini saja. Tetapi juga telah berlangsung pada beberapa pemilu dan pilkada sebelum ini. Sejauh ini hingga tanggal 5 April 2009 tidak ada laporan anomali pelanggaran penggunaan frekuensi radio untuk kepentingan Pemilu 2009,” pungkasnya. *DWI

0 komentar: