
Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggandeng PT Bahana TCW Investment Managemenet dalam menerbitkan produk reksa dana penyertaan terbatas (privare equity fund) untuk proyek pembangunan menara pemancar.
Demikian hal itu dikemukakan oleh Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gedung Garuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (15/4/2009).
“Saya memang tahu ada kerjasama untuk fund, tapi saya tidak tahu,” katanya.
Ia mengatakan, tahun ini perseroan berencana untuk membangun sekitar 1.300 menara pemancar, 300 menara diantaranya untuk saluran telekomunikasi CDMA. Menurutnya kisaran dana yang diperlukan untuk membangun sebuah menara antara Rp600 juta sampai Rp1 miliar.
Sebelum digunakan untuk pembangunan menara pemancar, dana dari hasil pendanaan tersebut akan masuk ke dalam belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan plat merah itu di tahun 2009 sebesar US$2 miliar atau setara dengan Rp20-24 triliun.
Capex tersebut terbagi untuk PT Telkomsel sebesar US$1,4 miliar, sedangkan telkom hanya mengalokasikan US$600 juta.
Ia menambahkan, sumber pendanaan capex juga melibatkan sejumlah lembaga keuangan asing. Saat ini prosesnya sedang dalam tahap negosiasi, berbeda dengan pendanaan dari institusi keuangan dalam negeri yang sudah diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk serta beberapa bank daerah.
“ada juga yang nawarin (perbankan asing), tapi saya tidak tahu sampai mana prosesnya,” ungkapnya. (ang/ir)
0 komentar:
Posting Komentar