
Jakarta, Bakrie Telecom (Btel) belum optimal menggarap potensi pendapatan Sambungan langsung Internasional (SLI) mengingat untuk membawa trafik di jaringan lokal masih mengandalkan infrastruktur Telkom. Ini karena Btel belum menggelar jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) milik sendiri.
Btel sendiri menargetkan bisa meraih 20-30 persen pangsa pasar bisnis SLI yang mencapai Rp 3 triliun dalam 3-5 tahun ke depan sejak peluncuran clear channel sambungan internasional tersebut.
Target pendapatan yang bisa mencapai Rp900 miliar itu diharapkan Anindya bisa memberi kontribusi 5-7 persen dari total pendapatan perseroan.
Sementara, Wakil Dirut Btel Bidang Pemasaran Erik Meijer mengungkapkan, untuk tahap awal interkoneksi dari jasa SLI milik Btel dibuka secara bertahap oleh dua penyelenggara SLI lainnya yakni Telkom dan Indosat.
“Telkom telah membuka interkoneksi di empat kota diantaranya Jakarta dan Surabaya. Sedangkan Indosat akan mulai membukanya pada minggu depan,” katanya.
Menurut Erik, Telkom akan membuka secara bertahap mengingat operator tersebut memiliki banyak sentral gerbang internasional (SGI). Sedangkan Indosat masih harus menyesuaikan dulu dengan sistem penagihan tarif yang ditawarkan Btel.
“Ini karena Btel menawarkan jauh lebih murah dibandingkan yang tarif SLI operator lain. Kami membanting harga hingga 77 persen dibanding yang ditawarkan kompetitor,” tandasnya. (rou/wsh)
0 komentar:
Posting Komentar