25 Mei 2009 Akuisisi perusahaan Iran berlanjut

Oleh Bambang P. Jatmiko

Jakarta, Bisnis Indonesia – Kementerian BUMN mengisyaratkan dukungan terhadap rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggelar akuisisi Telecommunication Company of Iran (TCI).

Padahal, rencana itu mendapat ganjalan dari sejumlah pemegang saham nimoritas Telkom.

Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai akuisisi TCI tidak mengandung benturan kepentingan, dan tidak perlu memperoleh dukungan dari pemegang saham minoritas.

“Jika Telkom memutuskan untuk membeli TCI, tentunya perusahaan yang akan diakuisisi prospektif. Silakan saja kalau Telkom mau membeli, dan tidak perlu menghiraukan pemegang saham minoritas yang keberatan,” katanya kemarin.

Menurut Said, kepentingan politik dari asal pemegang saham minoritas sebaiknya tidak menjadi pertimbangan investasi Telkom, apabila akuisisi TCI memang benar-benar memberi nilai tambah bagi perseroan.

“GCG [good corporate governance] di Telkom sudah berjalan. Jika TCI akan diakuisisi, itu tentunya sudah melalui proses kajian bisnis,” ujarnya.

Pernyataan Said Didu itu menanggapi kebijakan manajemen Telkom yang hingga saat ini belum melanjutkan rencana akuisisi TCI karena sejumlah pemegang saham asal AS menolak menanamkan modalnya di Iran.

Komisaris Utama Telkom, Tantri Abeng mengatakan pada pekan depan hasil pembahasan mengenai akuisisi itu bisa diketahui.

“Dalam akuisisi itu Telkom tergabung dalam konsorsium bersama perusahaan yang lain. Kelanjutan mengenai akuisisi tersebut akan diputuskan oleh Meneg BUMN,” katanya pekan ini.

Bentuk Konsorsium
TCI merupakan perusahaan telekomunikasi milik Pemerintah Iran. Pemerintah Iran berencana mendivestasi 51% saham TCI.

Berdasarkan catatan Bisnis, Telkom membentuk konsorsium dengan yayasan dari Iran untuk membeli 51% saham TCI. Melalui konsorsium ini, Telkom mengincar minimal 25% saham TCI.

Untuk keperluan akuisisi, Telkom menyiapkan dana sebesar Rp2 triliun yang berasal dari sumber pendanaan pinjaman bank.

Saat dikonfirmasi mengenai pembahasan rencana akuisisi itu, Meneg BUMN Sofyan Abdul Djalil menuturkan pemerintah masih mengkaji rencana tersebut.

“Semuanya masih dikaji, dan saat ini belum diputuskan,” ujarnya.

Terkait dengan belanja modal, pada semester II tahun ini Telkom akan mencairkan pinjaman sebesar Rp4 triliun. Dana itu akan dipakai untuk membeli peralatan guna peningkatan jaringan layanan.

Harga saham Telkom kemarin ditutup naik 1,37% ke Rp7.400 per saham dibandingkan dengan penutupan Rabu di posisi Rp7.300 per saham.

0 komentar: