Jakarta, Investor Daily (25/5/2009) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Smart Telecom akan menyediakan layanan BlackBerry pada jaringan CDMA. Pihaknya sudah membicarakan hal ini dengan Research in Motion (RIM), untuk menjual handset BlackBerry CDMA.

Namun, penjajakan belum mengerucut pada satu keputusan. RIM, kata Nyoman, masih memperhitungkan daya beli masyarakat dan prospek bisnisnya.
Untuk teknologi, menurut dia, tak ada hambatan untuk menyediakan layanan BlackBerry pada jaringan Flexi. Vendor hendset bisa belajar dari handset yang dipergunakan dari sejumlah negara, yang negaranya hanya menyediakan jasa layanan komunikasi berbasis CDMA.
Sedangkan Telkom akan memperhitungkan kemampuan kapasitas frekuensi yang dimilik pada layanan Flexi bila hasil penjajakan ini terealisasi. Sebagian besar frekuensi yang tersedia terpakai untuk layanan voice. Padahal, pengguna BlackBerry bukan sekadar ber-voice, juga mengakses data dan internet.
“Frekuensi yang tersedia bisa habis bila dipakai untuk layanan suara, dan data. Akhirnya bisa mengganggu kualitas layanan,” kata dia.
Untuk layanan Flexi, Telkom mendapat tiga kanal frekuensi sebesar 15 MHz dari pemerintah. Hingga Maret 2009, pelanggan Flexi mencapai 13,3 juta, yang dilayanai 4.540 BTS. Flexi masih pemimpin pasar CDMA dengan menguasai 59% dari total jumlah pelanggan CDMA di Indonesia, sekitar 22 juta pelanggan. Sedangkan belanja pulsanya (ARPU) rata-rata per bulan sebesar Rp24 ribu.

“Selain dengan RIM, kami juga berkomunikasi dengan vendor yang memproduksi smartphone lain. Keinginan kami untuk memperkuat layanan data dan internet,” kata dia.
Pada jaringan GSM, RIM telah mantap dengan tiga carrier, Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo Pratama. Namun, pada jaringan CDMA, RIM kabarnya tengah bernegosiasi dengan tiga operator. (cep)
0 komentar:
Posting Komentar