07 Mei 2009 Telkomsel gandeng Metra perkuat kapasitas jaringan

Surabaya, Bisnis Indonesia – Telkomsel bekerja sama dengan Metra, anak perusahaan Telkom, dalam meningkatkan kapasitas jaringan sebesar 930 mega byte per second (Mbps) dengan membangun enam unit Synchronuse Transfer Mode (STM)-1.

Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan layanan sekaligus untuk penetrasi pasar kawasan timur Indonesia.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno menegaskan peningkatan kapasitas jaringan dengan membangun enam unit STM-1 itu sebagai upaya menggelar high performance broadband network untuk koneksi Jawa-Makasar-Ambon-Papua.

“Untuk peningkatan kapasitas itu secara khusus Telkomsel menggandeng Metra sebagai penyedia link transmisinya. Di kawasan itu tidak terdapat transmisi serat optik maka upaya peningkatan kapasitas itu menggunakan transmisi satelit intermediate data reate,” ujarnya di sela-sela acara syukuran pengoperasian proyek STM-1 di Surabaya, kamarin.

Menurut dia, program tersebut sebagai proses kesiapan Telkomsel sebagai broadband network operator.

Penggunaan teknologi transmisi satelit IDR, lanjut dia, sekaligus menggantikan koneksi berbasis E1. Satu unit STM-1 setara dengan 63 E1 atau berkekuatan 155 Mbps sedangkan enam unit STM-1 kekuatannya setara 378 E1 atau sebesar 930 Mbps.

“Penerapan link transmisi satelit IDR dalam bentuk bundling STM-1 berbasis protokol Internet merupakan yang pertama di dunia. Ini keberhasilan tersendiri bagi Telkomsel," tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, program peningkatan kapasitas jaringan itu pengerjaannya dimulai pada Juli 2008 hingga April 2009.

Proses penggelaran transmisi itu terbagi dalam dua tahap, yaitu Juli-November 2008 untuk program koneksi Ambon dan Papua menuju Makassar sebanyak 3 STM-1.

Selanjutnya November 2008-April 2009 meliputi proses koneksi Ambon dan Papua menuju Surabaya sejumlah 3 STM-1.

Saling Menguntungkan
Direktur Utama Metra Alex Sinaga menyatakan proses sinergi ini bersifat business to business, sehingga saling menguntungkan.

“Metra sebagai penyedia link transmisi dan yang membangun semua fasilitas STM-1, Telkomsel sebagai pengguna yang menyewa sarana yang ada,” kata Alex pada kesempatan sama.

Di sisi lain, Sarwoto menyatakan upaya penambahan kapasitas jaringan transmisi tersebut diupayakan untuk melakukan proses penetrasi pasar kawasan timur Indonesia.

“Pasar seluler di Jawa kini telah jenuh karena ada sekitar 11 operator seluler yang berkompetisi di wilayah tersebut. Pasar luar Jawa khususnya di timur Indonesia masih sangat terbuka. Penetrasi pasar yang terjadi di wilayah itu baru berkisar 60%, ini peluang yang akan diambil oleh Telkomsel,” ujarnya.

Meski demikian, menurut dia, margin keuntungan menjalankan fasilitas STM-1 ini relatif kecil.

Telkomsel akan meningkatkan kapasitas bandwidth untuk BalckBerry menjadi 3 Gb (giga bytes) dari saat ini sebesar 2 Gb.

Sarwoto Atmosutarno mengklaim Telkomsel menguasai pangsa pasar BlackBerry sebesar 50% dengan jumlah pengguna sebanyak 100.000 orang.

“Tahun ini kami menargetkan jumlah pengguna sebanyak 200.000 orang,” tegasnya. (rz)

0 komentar: