Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia
Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika mempercepat pembahasan lisensi layanan televisi berbasis Internet atau Internet protocol television (IPTV) yang sudah ditunggu kalangan penyedia jaringan.
Bisnis Indonesia
Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika mempercepat pembahasan lisensi layanan televisi berbasis Internet atau Internet protocol television (IPTV) yang sudah ditunggu kalangan penyedia jaringan.
Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, menuturkan konsultasi publik untuk rancangan kebijakan (whitepaper) IPTV dipersingkat sampai 19 Juni 2009.
“Konsep awal (blueprint) perizinan kami buka dengan waktu singkat untuk publik [kalangan perusahaan yang akan menggelar IPTV] karena kami harus berpacu dengan waktu,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Menurut Gatot, kebijakan tentang IPTV sudah mendesak karena operator sudah siap. Di sisi lain, tujuannya agar tidak terjadi kevakuman karena belum adanya peraturan perundangan mengenai konvergensi.
Kendati demikian, UU yang berlaku saat ini yaitu UU Telekomunikasi, UU Penyiaran, dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik memungkinkan digelarnya layanan tersebut.
Operator telekomunikasi, lembaga penyiaran, dan penyedia jasa Internet telah mengajukan pendaftaran mulai Oktober 2008.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mulai memabahas rancangan UU Konvergensi yang akan dibahas DPR periode yang baru.
“Pembahasan secara internal Rancangan UU Konvergensi sudah dimulai dua pekan lalu. Kendati proses masih panjang, ini [IPTV] sudah mulai bergulir,” ujar Gatot.
Jumlah sambungan
Saat ini sejumlah perusahaan seperti PT Telkom, PT Indosat, KabelVision, BizNet, PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, CBN, dan lainnya telah mempersiapkan infrastruktur IPTV berupa kabel dan serat optik broadband di sejumlah kota besar.
Data Depkominfo menyebutkan jumlah sambungan ke pelanggan sudah mencapai antara 8 juta dan 10 juta yang dilayani PT Telkom. Sementara itu, jumlah sambungan dari operator lainnya mencapai sekitar 2 juta sambungan.
Endra Leonardy, Vice President Marketing Strategy & Support PT Supra Primatama Nusantara (BizNet), menuturkan pihaknya mempersiapkan layanan triple play yang mencakup Internet teleponi (VoIP), data, dan video (IPTV).
"VoIP akan kami luncurkan tahun ini. Adapun untuk IPTV, kami tengah melakukan kajian konten untuk IPTV untuk mendalami konten-konten seperti apa yang dibutuhkan pelanggan,” ujarnya kepada Bisnis.
Biznet Network saat ini masih merampungkan tambahan penggelaran serat optik sepanjang 200 km-300 km di 13 titik di wilayah Jakarta.
Rahadi Arsyad, Presdir PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision), menuturkan IPTV merupakan salah satu layanan yang akan diandalkan tahun ini sebagai salah satu teknologi yang dikembangkan melalui jaringan telepon.
Dalam kebijakan IPTV, pemerintah masih memberikan porsi dan kesempatan bagi industri dalam negeri mengembangkan aplikasi layanan dan konten untuk mengisi kebutuhan konten penyiaran, periklanan, layanan interaktif, serta aplikasi data termasuk informasi lainnya.
Di konten, misalnya, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dipatok lebih dari 90% di antaranya edukasi, animasi, film, sinetron, berita, game, penyuluhan ke masyarakat, iklan, dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar