12 Juni 2009 DEWAN DIREKSI DIROMBAK

Indosat Setor Dividen Senilai Rp 939,2 Miliar

Oleh Eva Fitriani
Investor Daily

Jakarta – PT Indosat Tbk (ISAT) membagikan dividen senilai Rp 939,26 miliar untuk tahun buku 2008. Dividen setara Rp172,85 per saham itu akan dibayar pada 22 Juli 2009.

“Dividen tahun buku 2008 tersebut sekitar 50% dari total laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp1,87 triliun,” kata Dirut Indosat Johnny Swandi Sjam usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Kamis (11/6).

Johnny menjelaskan, dari sisi persentase, dividen tahun buku 2008 sama dengan 2007, yaitu sebesar 50%. Namun, dari sisi nominal, nilainya turun 8% dari sebelumnya Rp187,9 per saham. Sisa laba bersih akan digunakan untuk cadangan kas dan reinvestasi.

Indosat menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sekitar US$600 juta atau sekitar Rp6 triliun. Dana capex akan dipakai untuk mendukung ketiga lini bisnis yaitu seluler, data tetap, dan telepon tetap.

“Dana capex sebanyak US$ 600 juta itu baru tahap pertama. Nanti, kami akan terus pantau kondisi yang berkembang dan bisa saja bertambah seperti yang terjadi tahun lalu,” ujar Johnny.

Dia menegaskan, rencana bisnis tahun ini disusun secara konservatif sejalan dengan kebijakan perusahaan yang menerapkan prinsip kehati-hatian. Meski demikian, perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di Indonesia itu tetap fleksibel untuk dapat meningkatkan capex sesuai perkembangan kondisi.

Dirut Diganti
Sementara itu, dalam RUPST kemarin, pemegang saham menyetujui perombakan direksi dan komsaris Indosat. Pergantian itu dilakukan menyusul perubahan pemegang saham pengendali Indosat dari Singtel menjadi Qatar Telecom (Qtel).

Posisi Johnny Swandi Sjam sebagai direktur utama digantikan oleh Harry Sasongko Tirtotjondro. Direktur Keuangan Indosat Wong Heang Tuck diganti oleh Peter Kuncewick. Direktur baru yang diangkat dalam RUPST adalah Steve Hobbs, sedangkan direksi yang dipertahankan adalah Fadzri Sentosa dan Kaizad Bomi Heerjee.

Selama masa transisi, Johnny Swandi Sjam akan menjabat direktur utama interim hingga Agustus 2009 dan selanjutnya digantikan oleh harry Sasongko. Wong Heang Tuck juga akan menempati posisi direktur keuangan sampai 1 September 2009. Namun, untuk direksi baru, masa jabatannya di batasi selama 2009-2010. “Masa jabatan direksi baru hanya dibatasi satu tahun, karena untuk menghabiskan masa jabatan direksi lama sejak 2005,” jelas Johnny.

Dia menambahkan, susunan komisaris Indosat juga dirombak. Wakil Qtel yang masuk dewan komisaris Indosat adalah HE Sheikh Abdul Bin Mohammed Bin Saud Al Thani, Nasser Marafih, Richard F Seney, dan Rachmat Gobel. Sedangkan wakil pemerintah adalah Rionald Silaban dan Jarman. Pemegang saham juga mengangkat empat komisaris independen yatiu Soeprapto, Setyanto P Santoso, Michael Latimer, dan George Thia Peng Heok.

Sesuai ketentuan yang ada, kata Johnny, pemerintah sebagai pemegang saham seri A memiliki wewenang untuk menempatkan satu komisaris dan satu direksi di Indosat. Saat ini, pemerintah menempatkan dua komisaris dan satu direksi (Fadzri Sentosa).

Al Thani mengatakan, pihaknya percaya manajemen baru dapat meningkatkan kinerja Indosat ke depan. Sebab, direksi baru berpengalaman di bidang telekomunikasi.

Dukungan Dana
Setelah pergantian manajemen, Qtel akan fokus pada kinerja Indosat dan meningkatkan pangsa pasar di industri telekomunikasi Indonesia. “Jika dibutuhkan, kami akan mengucurkan dana untuk mendukung pertumbuhan Indosat,” ucapnya.

Qtel berencana menggelontorkan capex senilai US$ 2 miliar atau setara Rp22 triliun untuk mengembangkan bisnis telekomunikasi di beberapa negara, termasuk Irak dan Indonesia. Qtel selaku pemegang 65% saham Indosat berharap dapat meningkatkan pendapatan bersih Indosat pada 2009.

0 komentar: