Pemegang saham baru harus efektif pada akhir 2009
Oleh Pudji Lestari & Wisnu Wijaya
Bisnis Indonesia
Jakarta: PT Mandiri Sekuritas mengusulkan agar PT Mobile-8 Telecom Tbk segera dijual ke investor strategis pada akhir tahun ini.
“Pemodal strategis diharapkan efektif menjadi pemegang saham baru Mobile-8 paling lambat pada akhir 2009, sehingga operator telepon itu mendapat dana segar untuk membiayai operasioanalnya,” ujar seorang eksekutif yang mengetahui isi kajian yang dibuat oleh Mandiri Sekuritas kepada Bisnis pada akhir pekan lalu.
Mandiri Sekuritas merupakan penasihat keuangan yang ditunjuk oleh steering committee, yang beranggotakan 13 investor institusi, untuk membuat kajian. Nantinya, hasil kajian itu digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) yang dijadwalkan pada 30 Juni.
Penjualan saham kepada investor strategis merupakan salah satu opsi, selain suntikan dari pemegang saham melalui rights issue yang dikombinasikan dengan restruturisasi utang obligasi rupiah.
Jerash Investment Ltd pad 30 April 2009 menguasai 32% saham Mobile-8, PT Global Mediacom Tbk dan PT Bhakti Asset Management memiliki 19% saham dan 7,28%, sedangkan Qualcom Incorporated dan UOB Kay Hian Private Ltd memiliki 5,01% dan 13,29% saham.
Berdasarkan materi rapat informasi dengan pemegang obligasi pada 19 Desember 2008, Mobile-8 membutuhkan dana segar US$100 juta pada tahun ini.
Ketika dikonfirmasi mengenai injeksi modal dari pemegang saham baru Mobile-8, Director Head of Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman tidak merespons panggilan dan pesan singkat yang dikirimkan oleh Bisnis.
Tenor diperpanjang
Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Christoporus Siswandi Taufik mengatakan belum membaca kajian dari Mandiri Sekuritas itu. “Saya belum lihat kajian itu, yang jelas kami ingin tenor obligasi diperpanjang. Kami tunggu hasil RUPO.”
Steering Committee obligasi Mobile-8, yang mewakili 72% dari jumlah surat utang setara dengan Rp486 miliar, beranggota Dapen Bank Indonesia, Dapen PLN, Dapen Semen Padang, Dapen Krakatau Steel, Dapen Pos, dan Dapenma Pamsi.
Anggota lainnya adalah Reksa Dana BNI Berbunga Tiga, Reksa Dana BNI Terproteksi, Bank Central Asia, dan Bank Internasional Indonesia. Selebihnya yaitu Ramayana Lestari Sentosa, Tri Daya, dan Danareksa Sekuritas.
Mobile-8 gagal membayar bunga obligasi dengan nilai pokok Rp675 miliar yang jatuh tempo pada 15 Maret senilai Rp20,88 miliar. Operator telepon itu dijadwalkan membayar bunga lagi pada 15 Juni. Paket restrukturisasi itu mengungkapkan tenor obligasi rupiah Mobile-8 senilai Rp675 miliar diperpanjang 5 tahun menjadi 15 Maret 2017 dari semula 15 Maret 2012.
Selain itu, bunga obligasi berikutnya diturunkan menjadi berturut-turut 5% pada tahun pertama dan kedua, 5% pada tahun ketiga dan keempat, dan 12% pada tahun terakhir. (pudji.lestasi@bisnis.co.id/wisnu.wijaya@bisnis.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar