55% dari laba 2008 dibagi sebagai dividen
Oleh Sylviana pravita R.K.N
Bisnis Indonesia
Jakarta: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) segera mencairkan pinjaman senilai Rp9 triliun guna memenuhi belanja modal perseroan senilai US$2,1 miliar.
Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu juga mempersiapkan emisi obligasi Rp1 triliun-Rp3 trilun tahun depan.
Menurut Chief Financial Officer Telkom Sudiro Asno, pekan depan perseroan segera mencairkan dana senilai Rp2 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan Pusat Investasi Pemerintah.
Selanjutkan, pada bulan depan Telkom akan mencairkan dana senilai Rp 7 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk, BNI, PT Bank Central Asia Tbk, BRI dan PT Bank Bukopin Tbk.
“Kami juga sedang mengkaji penerbitan obligasi perseroan senilai Rp 1 triliun – Rp3 triliun pada tahun depan,” katanya, seusai rapat umum pemegang saham (RUPS) kemarin.
Sudiro menjelaskan Telkom membutuhkan dana eksternal senilai Rp9 triliun – Rp10 triliun guna memenuhi belanja modal tahun ini yang mencapai US$2,1 miliar. Perseroan mengalokasikan 40% dari belanja modal (capital expenditure/capex) akan digunakan untuk infrastruktur teknologi informasi khususnya jasa satelit.
Selanjutnya, tuturnya, capex sebesar 35% dana tersebut akan digunakan untuk akses broadband, jaringan data komunikasi, aplikasi teknologi informasi, dan layanan baru (new wave).
Sebanyak 22% capex akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur, sedangkan sisanya sebesar 3% akan dialokasikan untuk catu daya dan sarana penunjang lain.
Sudiro mengatakan perseroan juga terus mengkaji rencana emisi obligasi Telkom atau anak perusahaannya, yaitu PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) senilai Rp 1 triliun-Rp 3 triliun.
“Bisa Telkom atau Telkomsel yang melaksanakan emisi. Saat ini kami masih mengkaji rencana itu,” ujar Sudiro.
Dividen
Terkait dengan rapat umum pemegang saham tahunan Telkom kemarin, telah disetujui 55% dari total laba bersih per 31 Desember 2008 yang senilai Rp10,61 triliun yaitu Rp5,84 triliun sebagai dividen tunai perseroan.
Menurut Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, dividen tunai itu akan dibayarkan pada 27 Juli 2009. “Sisanya, senilai Rp4,78 triliun digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.”
Dia menuturkan keputusan pemegang saham untuk mengaokasikan 55% dari laba bersih Telkom pada 31 Desember 2008 itu tidak akan membebani arus kas perseroan.
Selanjutnya, pemegang saham juga menyetujui penetapan besaran dana program kemitraan untuk tahun buku 2009 senilai 0,5% dari laba bersih perseroan atau senilai Rp53,09 miliar.
Terkait dengan habisnya masa jabatan tiga anggota komisaris Telkom, pemegang saham akhirnya menyetujui perpanjangan masa jabatan. Ketiga komisaris itu yakni Tantri Abeng, Arif Arryman, dan P. Sartono.
“Seharusnya masa jabatan tiga komisaria itu berakhir hari ini, tapi diperpanjang hingga RUPS khusus nanti,” kata Rinaldi.
Selain itu, Mahmuddin Yasin dan Bobby A. Nazief yang belum habis masa jabatan tetap melanjutkan tugasnya sebagai komisaris Telkom.
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, harga saham emiten berkode TLKM ini ditutup pada level Rp7.650 atau naik 1,32% dibandingkan dengan 11 Juni 2009, yaitu Rp7.750. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar